Rabu, 01 Agustus 2012

Asal Usul Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu yang terletak di pojok Ka'bah, lebih tepat nya di sebelah kanan Pintu Ka'bah. Batu ini pada mulanya berwarna putih, melebihi putihnya susu, namun dosa anak cucu Adam lah yang menjadikannya hitam. Batu ini juga bisa mengambang di air. Pada zaman dahulu, saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail a.s membangun Ka'bah, banyak sekali kekurangan yang di alaminya. Pada mulanya Ka'bah itu tidak ada bumbung dan pintu masuknya. Nabi Ibrahim a.s bersama putranya Ismail a.s bekerja sama untuk melangsungkan pembangunan dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.

Dalam sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Ka'bah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim a.s masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk di letakkan ke Ka'bah. Nabi Ibrahim berkara kepada Ismail a.s : "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia".

Kemudian Ismail a.s pergi dari satu bukit ke bukit lainnya untuk mencari batu yang baik dan sesuai seperti yang dikatakan oleh Ayah nya. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang Malaikat Jibril memberikan sebuah batu yang amat cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. kemudian Nabi Ibrahim bertanya kepada Nabi Ismail. "Dari mana kamu dapat batu ini?"
Nabi Ismail berkata "Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)"

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu, diikuti oleh Nabi Ismail. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang melaksanakan tawaf di Ka'bah di sunahkan untuk mencium Hajar Aswad, konon bila berhasil mencium Hajar Aswad maka beliau di ibaratkan mencium tangan Allah S.W.T. Beratus-ratus ribu jama'ah yang berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, namun yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja.

Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah merasakan ciuman Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Ingatlah wahai saudara seiman. Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenankannya do'a. Bagi yang ada kelapangan, berdoalah disana, Insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya Syetan sangat kuat di Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah.

Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Khattab apabila beliau mencium batu itu, "Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah S.A.W menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad)"

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar, komentar yang memuat hal-hal yang memicu perdebatan tidak akan dimoderasi