Marhaban Ya Sahabat Fillah

Info Islamic Blog | Mimbar Dakwah Online

AL MARUF

Mimbar Dakwah Online

MARHABAN YA RAMADHAN KARIM

Segenap aktivis dakwah ALMARUF menucapkan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1434 Hijriah"

Komunitas Blogger Jogja

Blogger Jogja Berhati Nyaman

Komunitas Blogger Pelajar Kota Jogja

Wadah rembugan para Blogger Pelajar #kotajogja

Senin, 31 Desember 2012

Sambut Tahun Baru dengan Sholawat

Assalamu'alaykum

Tak terasa tahun 2012 Masehi sudah hampir berakhir. Kita akan segera menyambut tahun baru 2013 Masehi.
Di momen tahun baru seperti ini banyak orang terutama kaum muda mudi yang merayakannya dengan berpesta pora, minum minuman keras, mojok berduaan, dan hal maksiat lainnya.

Tahun baru mestinya menjadi sarana untuk mujahadah, intropeksi diri, berusaha agar tahun depan lebih baik dari tahun kemarin. dan dalam menyambutnya alangkah lebih baik jika dengan membaca sholawat. Membaca sholawat lebih utama daripada berpesta maksiat

Tahun baru, semangat baru

Minggu, 30 Desember 2012

Download Sholawat Al Islam Salim Ya Salam

Assalamu'alaykum
Download sholawat Al Islam Salim Ya Salam dari Mayada secara gratis disini

[Download: Via MediaFire]

Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana?

 
 
Gus Musthofa Rembang

Ku pergi tahlil kau bilang amalan jahil
Aku baca sholawat burdah kau bilang itu bid'ah
Lalu aku harus bagaimana?
 
Aku bertawassul dengan baik kau bilang aku musyrik
Aku ikut majelis dzikir kau bilang aku kafir
Lalu aku harus bagaimana?

Aku sholat pakai niat kau bilang aku sesat
Aku mengadakan maulid kau bilang gak ada dalil yang valid
Lalu aku harus bagaimana?
 
Aku gemar berziarah kau bilang aku alap-alap berkah
Aku mengadakan selamatan kau bilang aku pemuja setan
Lalu aku harus bagaimana?

Aku pergi yasinan kau bilang itu tak membawa kebaikan
Aku ikuti tassawuf Imam Al-Ghazali malah kau suruh aku untuk menjauhi
Ya Sudahlah... Aku ikut kalian
 
 Ya sudah aku ikuti saranmu
Kan ku pakai celana cingkrang biar kau senang
Kan ku panjangkan jenggot biar dibilang berbobot
Kan ku hitamkan jidat agar dibilang ahli ijtihad
Aku kan sering menghujat, biar dibilang hebat
Aku kan sering mencela, biar dibilang mulia

Ya sudahlah.. Aku pasrah pada Tuhan
Yang Ku Sembah

Sabtu, 22 Desember 2012

Selamat Hari Ibu

Assalamu'alaykum

Dari Abu Hurairah R.A berkata: Seorang datang kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam dan berkata:"Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?" Nabi menjawab:"Ibumu". Dan orang tersebut kembali bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Nabi menjawab, "Ibumu".Orang tersebut bertanya lagi, "kemudian siapa lagi?". nabi menjawab, "Ibumu". Orang tersebut kembali bertanya, "Kemudian siapa lagi?". Nabi menjawab, "Kemudian Ayahmu"


Betapa mulianya seorang ibu. Sampai sampai Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam menyebutnya sebanyak 3 kali dalam hadits tersebut.
Kita patut untuk menghargai pengorbanan seorang ibu, karena kita tak akan mungkin lahir di dunia ini tanpa seorang ibu. Ibu yang selalu mengorbankan jiwa raganya demi kita, anak yang selalu membantah perintah orang tua.

Mari sempatkanlah mengucap selamat hari raya untuk para ibu

Kami admin dari Info Islamic Blog dan Al Maruf, Inc mengucapkan SELAMAT HARI IBU 2012
pengorbananmu takkan kulupa

Minggu, 16 Desember 2012

Dalil Larangan Pacaran

Assalamu'alaykum
Sudah kita ketahui kalau pacaran itu sangat dilarang oleh agama. Berikut dalil dilarangnya pacaran

Dari Al-Quran

1. Al-Ahzab ayat 53:
“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (kebutuhan) kepada mereka (istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu mereka.”

2. Al-Isra`: 32
“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”

3. An-Nur ayat 30:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

4. An-Nur ayat 31:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung

5. Al-Ahzab: 32
“Maka janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berbicara dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang memiliki penyakit dalam kalbunya menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf (baik).”

6. Al Ahzab : 53.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya) tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”


Dari Al Hadits


1. “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

2. “Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)

3. “Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita.” Seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata: “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami? ” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mereka adalah kebinasaan.” (Muttafaq ‘alaih, dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu)

4. “Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu‘Abbas.R.A)

5. “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)

6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”

7. “Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)

8. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak. Demi Allah, tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh tangan wanita (selain mahramnya), melainkan beliau membai’at mereka dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” (HR. Muslim)

9. Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.”

10. ” Janganlah kalian masuk ke tempat wanita. ‘Lalu seseorang dari kaum Anshar berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai ipar?’. Beliau menjawab, “Ipar itu maut (menyendiri dengannya bagaikan bertemu dengan kematian)”. (Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaih)

11. Ath-Thabrany mentakhrij sebuah hadits. “Janganlah kamu sekalian berkhalwat dengan wanita. Demi diriku yang ada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita melainkan syetan akan masuk di antara keduanya. Lebih baik seorang laki-laki berdekatan dengan babi yang berlumuran tanah liat atau lumpur daripada dia mendekatkan bahunya ke bahu wanita yang tidak halal baginya”.

Kamis, 13 Desember 2012

Download Senandung Al-Qur'an

Assalamu'alaykum
Download Senandung Al-Qur'an secara gratis disini

[Download via MediaFire]
[Download via 4Shared]

Selasa, 11 Desember 2012

Efek Makanan Terhadap Perilaku

Assalamu'alaykum



Suatu ketika Syeikh Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Beberapa mahasiswa menanyakan padanya tentang alasan ajaran Islam mengharamkan babi. "Umat Islam mengatakan babi itu haram karena memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri-bakteri berbahaya. Sekarang, semua itu sudah hampir tidak ada karena babi dipelihara di peternakan modern, kebersihannya terjamin, dan proses sterilisasi yang sudah memadai. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba berbahaya?"

Muhammad Abduh tidak langsung menjawab. Dengan cerdik beliau minta dihadirkan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina, serta 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina.

Mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?"

"Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia," jawab Syeikh

Mereka memenuhi permintaan Muhammad Abduh. Pemikir Islam ini segera mengurung 2 ekor ayam jantan bersama 1 ekor ayam betina dalam 1 kandang. Apa yang terjadi? Dua ekor ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam betina. Setelah itu Muhammad Abduh melepas 2 ekor babi jantan dg 1 ekor babi betina. Kali ini, mereka menyaksikan sebuah "keanehan". Tidak ada sedikit pun perkelahian utk memperebutkan babi betina. Tanpa rasa cemburu dan harga diri, babi jantan yang satu justru membantu babi jantan lainnya melaksanakan hajat seksualnya. Mengapa hal ini terjadi? "

Saudara-saudariku semua, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian.
Seorang lelaki dari kalian membiarkan istrinya bersama lelaki lain, tanpa rasa cemburu.
Seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, tapi kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was.
Sesungguhnya, daging babi itu menularkan sifat-sifat buruk pada orang yang memakannya.

Muhammad Abduh kemudian memberikan contoh-contoh baik dalam syariat Islam. Misalnya, Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran serta memakan kotorannya. Siapapun yang ingin menyembelihnya harus mengurungnya selama beberapa hari serta memberinya pakan yg sesuai. Mengapa? Agar perutnya terbebas dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba berbahaya yang bisa menular pada manusia. Itulah hukum Allah. Itulah perlindungan dan kasih sayang Al-Khaliq kepada manusia.

(Disalin dr buku "Haram Bikin Seram" karya Tauhid Nur Azhar)

Stop Pacaran 2

Assalamu'alaykum
Di jaman modern ini, pergaulan para remaja mulai tidak karuan. Banyak diantara para remaja yang masih berstatus pacaran, akan tetapi panggilan dan kelakuan mereka sudah selayaknya orang yang berumah tangga.

Hal tersebut tidak patut untuk dicontoh, karena Islam telah mengatur adab dan etika dalam bergaul. Dalam Islam tidak ada istilah pacaran. Lalu bagaimana mungkin kita mengenal satu sama lain jika tidak pacaran?
Caranya adalah dengan ber ta'aruf atau saling silaturahmi dan pendekatan atau dengan kata lain saling memahami satu sama lain. Mintalah petunjuk kepada Allah, sudah yakin kah bahwa itu jodoh Anda?
Jika sudah yakin adakan khitbah atau tunangan.

Setelah tunangan, dua orang lawan jenis diperbolehkan saling berbicara empat mata. Tapi dengan satu syarat, harus ada orang ketiga diantara mereka walaupun orang ketiga itu duduk agak jauh dari mereka. Jika sudah benar benar yakin, silakan adakan pernikahan. Karena dengan menikah akan menjaga kehormatan dan kesucian kalian.

Rasulullah SAW bersabda:
Wahai pemuda, siapa dari kalian yang telah mampu menikah maka menikahlah. Dan jika belum mampu maka berpuasalah, karena puasa itu adalah perisai baginya (Muttafaq Alaih)

Jadi untuk para remaja janganlah kalian pacaran, karena perbuatan pacaran itu haram dalam agama. Jangan juga kalian saling berpandangan mata, menyentuh kulit, dan perbuatan pengundang syaitan lainnya.

Sabtu, 08 Desember 2012

Download Murottal Al-Baqarah 284-286

Assalamu'alaykum
Download murottal Surah Al-Baqarah ayat 284-286. Download secara gratis disini

[Download via MediaFire]

Kamis, 06 Desember 2012

Hijabnya Para Lelaki

Assalamu'alaykum
Kita ketahui wanita mempunyai kerudung sebagai hijabnya agar terhindar dari fitnah. Begitu juga dengan kaum Adam. Laki-laki juga mempunyai hijab, tapi bukan berarti laki-laki harus mengenakan jilbab seperti perempuan. Hijabnya lelaki adalah

  • Matanya, ketika ia ghadhal bashar, menundukkan pandangan.
  • HP nya, ketika isi sms yang ada di hapenya adalah sms untuk hal yang perlu. Bukan sms dengan lawan jenis yang sekedar menanyakan kabar, bahkan berlagak membangunkan sholat malam, tapi setelah itu dia tidur kembali.
  • Lisannya, ketika seorang lelaki berbicara bila perlu saja. Terutama kepada lawan jenis, bukan untuk mengumbar kata kata seakan-akan tebar pesona.
  • Hati dan pikirannya, ketika didalam hati dan pikirannya yang ada hanyalah nama Allah, Rasul, dan Orangtua. Bukan nama seorang hamba Allah yang selalu terngiang-ngiang hingga mimpi menembus langit.
  • Akun jejaring sosialnya, ketika seorang lelaki menggunakan akun jejaring sosialnya untuk berdakwah. Bukan untuk chatting dengan lawan jenis dan membicarakan hal yang tidak penting. 
Hijab seorang lelaki tidak perlu panjang dan lebar yang terbuat dari kain. Jilbab lelaki cukuplah matanya berpaling dari yang bukan haknya, lisannya yang tak berucap sia-sia, hati dan pikirannya yang selalu berkhidmat pada Allah Ta’alla.

Jilbabnya lelaki ini juga harus dipakai oleh perempuan. Demi terjaganya iman dan takwa.

Sabtu, 01 Desember 2012

Download Suluk Rasulullah - Gus Elham

Assalamu'alaykum
Download suluk dari Gus Elham - Rasulullah. Download secara gratis disini

[Via Ziddu:Download]
[Via MediaFire:Download}

Jumat, 30 November 2012

Hukum Menaikkan Sarung di Atas Mata Kaki

Assalamu'alaykum
Sekarang ini banyak kita jumpai di masjid, mushola, bahkan di tempat umum orang-orang yang menaikkan celananya sampai ke atas mata kaki. Hal ini disebut dengan isbal, ini juga yang sekarang menjadi topik hangat untuk diperbincangkan


Isbal adalah menaikkan celana atau sarung di atas mata kaki. Ada sebuah pendapat yang mengatakan apabila kita menurunkan celala di bawah mata kaki, nantinya kita akan mendapat murka dari Allah dan Allah tidak akan memandang kita. Pendapat tersebut adalah KELIRU, karena bukan ini yang dimaksud oleh Baginda Rasul.

Allah tidak mau melihat (murka) wajah orang – orang yang memanjangkan celananya atau sarungnya dibawah mata kaki. Itu haditsnya.

Hadis di atas memang benar, tapi dalam menafsirkannya banyak yang salah kaprah. Maksud dari orang-orang yang memanjangkan celana atau sarungnya dibawah mata kaki adalah orang yang memanjangka celananya dan berniat sombong.

Di masa Nabi saw orang kaya dan orang miskin itu bisa dibedakan dengan memanjangkan celana atau sarungnya atau tidak? Kalau orang miskin, fuqara, buruh, orang – orang menengah ke bawah pasti sarung atau celananya diatas mata kaki. Kenapa? karena selalu berjalan kaki. Akan Kotor kalau seandainya panjang kainnya di bawah lutut.
Sebaliknya orang kaya memanjangkan celananya atau sarungnya dibawah mata kaki sebagai tanda bahwa ia hampir tidak pernah berjalan ditanah, selalu diatas permadani, selalu diatas kuda oleh sebab itu dipanjangkan celananya atau sarungnya sebagai tanda nih..aku orang kaya, kira – kira begitu. Ini pemahaman dari perintah Nabi Saw.

Jadi inti dari masalah ini adalah tentang hatinya. Seseorang jika menaikkan sarungnya sampai ke lutut pun jika niat hatinya untuk sombong tetap saja akan mendapat murka dari Allah. Jadi masalah memakai sarung atau celana di bawah mata kaki tidaklah haram ataupun makruh. Buktinya Sayyidina Abu Bakar Ash-Shidiq pun juga selalu menurunkan sarungnya dibawah mata kaki.  

Rabu, 28 November 2012

Seorang Suami yang Membohongi Istri

Perkimpoian itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik:“kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik,akhirnya menjadi berisik.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.

Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.

Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.

Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran.Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.

Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.

Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.

Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal.

Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”.
Sang istri pun bad rest di rumah sakit.

Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.
“Haah, pergi?”. Kata sang istri.
“Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.
Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.

Dan subhanallah …

Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanyadan membacanya.

Hamper saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya,ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.
Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

selang beberapa waktu sang isteri meninggal dunia karena kelainan pada organ ginjalnya
betapa terpukulnya sang suami dan sejak saat itulah sang suami berjanji akan merawat anak semata wayangnya dan tak akan menikah lagi demi cintanya pada sang istri ..

Selasa, 27 November 2012

Alasan Tidak diperkenankannya Pacaran

Assalamu'alaykum



Pertanyaan 1
Bolehkah pacaran tapi dengan niat baik?

Jawaban 1
Bolehkah kita mencuri walaupun dengan niat baik? Sekali haram tetap haram.

Pertanyaan 2
Bagaimana caranya pacaran dengan cara Islami?

Jawaban 2
dalam Islam tidak mengenal pacaran. Jadi tidak ada cara untuk pacaran secara Islami. Pacaran itu tetap tidak boleh dilakukan.

Pertanyaan 3
Lalu bagaimana cara mengetahui kepribadian lawan jenis jika tidak melalui pacaran?

Jawaban 3
Ada caranya, dengan perkenalan secara syar'i, hal itu disebut dengan ta'aruf. Ta'aruf dilakukan hanya jika sudah benar-benar yakin.

Pertanyaan 4
Kalau gak pacaran, nanti jodohnya diambil orang?

Jawaban 4
Setelah ta'aruf, silakan melakukan khitbah atau tunangan. Orang yang sudah berkhitbah baru diperbolehkan berbicara empat mata tapi harus ada pihak ketiga walaupun pihak ketiga berada agak jauh dari mereka.

Pertanyaan 5
Kenapa kita gak boleh pacaran?

Jawaban 5
Simpel saja. karena agama kita Islam. Silakan cari jalan keluar agar anda bisa pacaran, tapi jalan keluar ini sangan tidak saya anjurkan.

Biar bagaimanapun, pacaran itu haram. Pacarannya simbah-simbah dan orang tua di jaman dahulu berbeda dengan jaman sekarang. Mungkin di jaman dahulu belum terlalu terpengaruh oleh teknologi dan budaya barat. Mereka cenderung malu untuk berpacaran di depan umum dan bermesraan. seorang laki-laki yang sholeh Insyaa Allah akan mendapat muslimah yang sholikhah, begitu juga sebaliknya. Jika ada lawan jenis yang mengajak kamu untuk beerpacaran, katakanah pada dia "Maaf aku beragama Islam, begitu juga dengan kamu. Dalam agama kita pacaran itu haram" dan yang begitu lebih mulia daripada para pemuda yang mengumbar kemesraan di depan umum.

#STOPPACARAN

Sepakbola di Mata Islam

Assalamu'alaykum

Islam adalah agama yang sangat fleksibel. Islam telah mengatur bagaimana cara hidup yang benar, termasuk juga olahraga. Sepakbola adalah salah satunya, tua-muda, remaja-kanak kanak menyukai dan menggilai olahraga ini. Mereka rela mengorbankan sebagian hartanya untuk membeli pernak-pernik yang berhubungan dengan sepakbola. Harga puluhan sampai ratusan ribu mereka keluarkan hanya demi membeli syal, jersey, bola bertanda tangan, dan lain sebagainya.



Dalam Islam diperbolehkan untuk bermain sepakbola hanya sebatas berolah raga dan memperkuat daya tahan tubuh. Islam tidak membolehkan para pemain sepakbola mengumbar auratnya (dalam hal ini aurat mereka kita tekankan ke bagian paha). Islam juga melarang bermain bola degan disertai judi, mabok-mabokan, dan lain sebagainya. Islam membolehkan olahraga ini dengan beberapa syarat:

1. Tidak disertai judi dan taruhan
2. Tidak menjadi alasan untuk menunda-nunda sholat
3. Pemain tidak membuka aurat (paha dan lainnya)

Setiap olahraga pasti mempunyai penonton. Untuk penonton pertandingan sepakbola, juga perbolehkan dalam Islam tapi juga jangan terlau bebas, ada aturan yang harus dijalani. Diantaranya, jangan begadang saat menonton bola karena itu hanya akan membuang waktu dengan sia-sia dan alhasil keesokan paginya akan terlambat sholat subuh, sekolah, kuliah, maupun kerja. Lalu, penonton juga dilarang keras untuk taruhan dan mengeluarkan kata-kata kotor saat menonton pertandingan. Aturan yang lain tidak boleh kita membangga-banggakan pemain kafir. Karena dalam Islam kita tahu bahwa kita dilarang untuk memuliakan orang kafir, menjawab dan memberi salam kepada kafir, untuk hal ini kita tidak boleh memuliakan para pemain sepak bola kafir, memuji muji si kafir dan membela si kafir. Lalu kita juga tidak boleh menonton bola sembari ikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan)

Jadi kesimpulannya adalah, Islam memperbolehkan adanya pertandingan sepakbola bersyarat. Dan hukum menonton bola juga diperbolehkan oleh Islam dengan beberapa syarat tersebut diatas.

Rabu, 14 November 2012

Keutamaan Bulan Muharram

Assalamu'alaykum
Tak terasa tahun hijriyah sudah bertambah satu digit. Di bulan Muharram ini, mari mulailah intropeksi diri agar tahun ini lebih baik dari tahun-tahun kemarin.

Di bulan Muharram yang merupakan salah satu dari 4 bulan yang di istimewakan Allah karena banyaknya keutamaan di dalamnya ini, dosa kita akan lebih dahsyat daripada dosa-dosa kita di bulan lain. Begitu pula dengan amalan baik kita.
Amalan baik di bulan Muharram antara lain adalah dengan berpuasa di hari ke sembilan dan kesepuluh (ada beberapa pendapat mengenai puasa di bulan ini, ada yang mengatakan di hari kesepuluh saja, di hari kesembilan dan kesepuluh, dan ada juga yang mengatakan di hari kesepuluh dan kesebelas, tapi menurut kesepakatan ulama hadist yang mengatakan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh lah yang lebih mendekati tepat)

Rasulullah bersabda : Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah al-Muharram (HR. Muslim) dan di dalam hadits yang lain beliau juga bersabda, Puasa Asyura menghapus kesalahan setahun yang telah lalu. (HR. Muslim).

Amalan yang dianjurkan di bulan Muharram, diantaranya adalah dengan tidak berbuat dzalim di bulan ini, yang kecil maupun yang besar. Bagaimanapun, tidak ada dosa yang dicepatkan siksanya melainkan dari pelaku dosa baik itu di dunia maupun di akhirat daripada melewati batas (kedzaliman) dan memutus silaturahmi

Wassalamu'alaykum

Selasa, 13 November 2012

Angket Riset

Assalamu'alaykum

Bagi sahabat setia Info Islamic Blog, saya mohon bantuannya untuk mengisi angket berikut. Diisi sesuai dengan kenyataan. Jzk


Minggu, 11 November 2012

Fadhilah Puasa 10 Muharram (Puasa Asyura)

Assalamu'alaykum

Beberapa hari lagi, tahun hijriah akan bertambah angka digit terakhirnya dan tak terasa satu tahun Allah swt telah memberikan kita kesempatan untuk hidup meraih rahmatNya sebagai bekal untuk kehidupan akhirat. Bulan Muharram sebagai awal bulan pembuka Tahun Hijriah memiliki keistimewaan tersendiri diantara bulan Hijriah lainnya, berikut mari kita simak Ayat cintaNya dan Hadist tentang Bulan Muharram dan keutamaan Puasa Asy-syuara di Bulan Muharram.
Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah dimana empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Allah swt  berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya jumlah bulan di kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram,” (QS. At Taubah: 36)
Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan dimuliakan oleh masyarakat Jahiliyah. Pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan bentuk persengketaan lainnya. Kemudian ketika Islam datang, bulan haram ditetapkan dan dipertahankan sementara tradisi jahiliyah yang lain dihapuskan termasuk kesepakatan tidak berperang.
Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut bulan Allah (syahrullah). Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan Nabi Musa as dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Mereka memuliakannya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah saw menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah.
Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa 10 Muharram tadinya hukumnya wajib, kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan.
Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam telah berhijrah dan tiba di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah ternyata juga bershaum pada hari tersebut. Maka beliau bertanya kepada mereka. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh shahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma :
Bahwa Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika tiba di Madinah, beliau mendapat Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura. Maka beliau bertanya (kepada mereka) : “Hari apakah ini yang kalian bershaum padanya?” Maka mereka menjawab : “Ini merupakan hari yang agung, yaitu pada hari tersebut Allah menyelamatkan Musa beserta kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun bersama kaumnya. Maka Musa bershaum pada hari tersebut dalam rangka bersyukur (kepada Allah). Maka kami pun bershaum pada hari tersebut” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bershaum pada hari tersebut dan memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari tersebut. [HR. Al-Bukhari 2004, 3397, 3943, 4680, 4737. Muslim 1130]
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang shaum pada hari Asyura`, maka beliau menjawab :
“(Shaum tersebut) menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.” [HR. Muslim 1162)
Walaupun ada kesamaan dalam ibadah, khususnya berpuasa, tetapi Rasulullah saw memerintahkan pada umatnya agar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang-orang musyrik. Oleh karena itu beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura.
Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11. Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para sahabat berkata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Shaum ‘Asyura` memiliki empat tingkatan :
Tingkat Pertama : bershaum pada tanggal 9, 10, dan 11. Ini merupakan tingkatan tertinggi. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad : Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Selisihilah kaum Yahudi.” Dan karena seorang jika ia bershaum (pada) 3 hari (tersebut), maka ia sekaligus memperoleh keutamaan shaum 3 hari setiap bulan.
Tingkat Kedua : bershaum pada tanggal 9 dan 10. Berdasarkan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Kalau saya hidup sampai tahun depan, niscaya aku bershaum pada hari ke-9.” Ini beliau ucapkan ketika disampaikan kepada beliau bahwa kaum Yahudi juga bershaum pada hari ke-10, dan beliau suka untuk berbeda dengan kaum Yahudi, bahkan dengan semua orang kafir.
Tingkat Ketiga : bershaum pada tanggal 10 dan 11.
Tingkat Keempat : bershaum pada tanggal 10 saja. Di antara ‘ulama ada yang berpendapat hukumnya mubah, namun ada juga yang berpendapat hukumnya makruh.
Yang berpendapat hukumnya mubah berdalil dengan keumuman sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika beliau ditanya tentang shaum ‘Asyura`, maka beliau menjawab “Saya berharap kepada Allah bahwa shaum tersebut menghapuskan dosa setahun sebelumnya.” Beliau tidak menyebutkan hari ke-9.
Sementara yang berpendapat hukumnya makruh berdalil dengan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Selisihilah kaum Yahudi. Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” Dalam lafazh lain, “Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.” Sabda beliau ini berkonsekuensi wajibnya menambahkan satu hari dalam rangka menyelisihi (kaum Yahudi), atau minimalnya menunjukkan makruh menyendirikan shaum pada hari itu (hari ke-10) saja. Pendapat yang menyatakan makruh menyendirikan shaum pada hari itu saja merupakan pendapat yang kuat.”
Kesibukan yang ada, terkadang membuat kita lupa esok tanggal berapa, jika saat ini keluarga kajian dekat dengan alat yang bisa mengingatkan keluarga kajian semua akan pentingnya shaum bulan Muharram, kita buat “reminder” yuk, bersiap menyambut keutamaannya dengan berniat untuk melaksanakannya esok di tanggal 9, 10 Muharram. Selamat menempuh tahun baru dengan peluang kesuksesan dan kenikmatan memperoleh rizki di dunia untuk mendapatkan akhiratnya.

Allah Memuliakan Hamba-Nya yang Bertaubat

Assalamu'alaykum

Allah Swt selalu memuliakan hamba hamba Nya dan memuliakan mereka yang berdosa jika ingin bertaubat kepada Allah. Sebagaimana firman Allah di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari “ketika seseorang hamba Ku berbuat dosa dan kesalahan lalu ia beristighfar kepada Ku dan bertaubat”. Allah menjawab “hamba Ku itu tahu, ia punya Tuhan Pemelihara yang Mengampuni dosanya dan Memeliharanya maka Aku amp
uni dosanya”.

Kenapa? setelah berbuat dosa ia bertaubat kepada Allah dengan betul betul keinginan bukan taubat yang main main. Besar keinginannya untuk tidak melakukan dosa tapi barangkali syaitan berhasil menjebaknya lagi, ia terjebak lagi ke dalam dosa, kata Rasul saw.

Lalu Rasul saw meneruskan “lalu Allah melihat hamba ini berdosa lagi, maka Allah pun melihat hamba Nya beristighfar dan bertaubat lagi tidak putus asa dari Kasih Sayang Allah” maka Allah menjawab lagi “hamba Ku, hamba Ku” kata Allah. “dia tahu ada Tuhan Pemelihara yang Memeliharanya dan bisa memaafkan kesalahannya, Kuampuni dosanya”.

Demikian Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa dalam salah satu riwayat para ulama mengatakan “berkali kali ia terus berbuat dosa lantas bertaubat kepada Allah dan Allah tidak pernah bosan”.

Yang bosan adalah kita, sudah berdosa taubat sekali, berdosa lagi, ahh..sudah nanti kalau saya taubat lagi nanti dosa lagi. Jangan bosan berbuat taubat, justru kita harus bosan berbuat dosa bukan taubat yang ditinggalkan tapi dosa yang mestinya ditinggalkan. Tapi kalau dosa tidak bisa ditinggalkan jangan tobat ditinggalkan juga. Biarkan taubat terus menghiasi setiap kali kita berdosa dan teruskan taubat kita, 1X, 2X, 3X, Allah tidak akan diam merubah keadaan kita menjadi lebih baik dan lebih sempurna.

Sabtu, 10 November 2012

Selamat Hari Pahlawan

Assalamu'alaykum

SELAMAT HARI PAHLAWAN

Biar bagaimanapun juga, kemerdekaan bangsa Indonesia tak lepas dari perjuangan para pahlawan. Untuk itu kita harus menghormati mereka, yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan Indonesia.

Coba kita lihat, pemuda di jaman sekarang sudah mulai tidak menghormati perjuangan para pahlawan di negeri ini. Bahkan pemerintah pun sekarang juga tidak memperdulikan mereka. Di dalam agama pun kita juga dianjurkan untuk menghormati mereka. Menurut agama, orang yang meninggal dalam saat keadaan berperang mereka dapat disebut sebagai orang yang mati syahid.

Sebagai bangsa yang baik, kita doakan saja agar mereka dapat masuk ke dalam Jannah-Nya Allah. Aamiin

Jumat, 02 November 2012

Domain Web.Id Gratis

Assalamu'alaykum

Kali ini saya akan sedikit ber intermezzo, sedikit menyimpang dari topik utama kita disini. Tapi niat saya juga ingin berbagi informasi yang mungkin berguna bagi sahabat.

Untuk itu, silakan kunjungi merekmu.co.id untuk mendapatkan domain dengan eksistensi web.id secara gratis.


Cara nya gampang.
  • Silakan kunjungi merekmu.web.id
  • Untuk mendapatkan domain gratis nya, silakan sahabat isi data diri sahabat. Nama, nomor telp dan email.
  • Klik mulai
  • Buka email sahabat, tunggu sampai ada email dari merekmu.web.id
  • Jika sudah, silakan sahabat share gambar yang terdapat pada email, atau sahabat bisa download gambar thumnail dari postingan ini. Share ke Facebook, Twitter, Forum Indonesia, atau Blog pribadi. Sahabat boleh pilih salah satu, tapi boleh juga share ke semua social media tersebut.
  • Balaslah email dari merekmu tadi dengan link URL tempat kalian nge-share itu tadi, dan jangan lupa lampirkan screenshot dari hasil yang sahabat share.
  • Tunggu paling tidak 3 hari kerja sebelum ada email konfirmasi dari merekmu.co.id. di dalam email konfirmasi ada sebuah kode yang dapat ditukarkan  dengan domain web.id sahabat

Nah, mudah bukan. tapi tidak semua permintaan domain dapat di kabulkan. karena mereka hanya memberi 1000 domain saja. Mudah-mudahan sahabat mendapatkan satu dari seribu domain yang di berikan. Aamiin

Wallahu a'lam bishowab
 Wassalamu'alaykum 

Kamis, 01 November 2012

Fadhilah Membaca Surah Yaasiin

 Assalamu'alaykum

Membaca surah Yaasiin yang terdapat di Al-Qur'an setiap malam merupakan hal yang di anjurkan Rasulullah S.A.W yang memiliki fadhilah atau keutamaan sebagai berikut :

Rasulullah bersabda : "Hati Al-Qur'an adalah surah Yaasiin, tidaklah membacanya oleh seseorang dengan menghendaki keridhoan Allah dan keselamatan di akhirat, melainkan Allah mengampuni dosanya dan diberi pahala sama dengan membaca Al-Qur'an sepuluh kali."

Beliau bersabda :"Sesungguhnya di dalam Al-Qur'an ada satu surah yang memberi syafaat bagi yang membacanya dan diampuni dosa orang yang mendengarnya. Itulah surah Yaasiin yang di dalam Taurat dinamakan Al-Mu'immah, yang artinya meliputi bagi yang membacanya kebaikan dunia dan melindungi huru-hara di akhirat, dan dinamakan pula Ad-Dufi'ah dan Al-Qodiyah, yang artinya menolak daripada orang yang membacanya akan tiap-tiap kejahatan dan ditunaikan baginya segala hajatnya"

 Rasulullah S.A.W qoola :"Barangsiapa membaca Yaasiin pada malam hari dengan mengharapkan keridhaan Allah, maka diampuni dosanya pada malam itu juga"

Rasulullah S.A.W : "Apabila ada orang yang akan meninggal, kemudian dibacakan Yaasiin, maka Allah akan memudahkan keluarnya Roh"

Beliau bersabda :"Barangsiapa membaca Yaasiin pada malam Jum'at, maka esoknya diampuni oleh Allah dosa-dosa nya"

Mari kita amalkan amalan yang mudah ini agar kelak kita di jauhkan dari siksa neraka. Aamiin

Wassalamu'alaykum




Selasa, 30 Oktober 2012

12 Golongan yang di Doakan oleh Malaikat

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci....
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (HR Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
"Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia' (HR Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan 'aamin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (HR Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
"Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
"Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no.9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan' (HR Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (HR Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (HR Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (HR Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).

Semoga kita termasuk dalam golongan tersebut. Aamiin

Bilal bin Rabbah

Ia adalah seorang lelaki berkulit hitam dan bertubuh tinggi kurus. Semula ia seorang budak belian yang tiada berharta. Ia bekerja sebagai penggembala unta dengan upah dua genggam kurma.

Dalam keadaan tak berpakaian ia dibaringkan di atas bara agar ia meninggalkan agamanya. Tetapi ia bertahan dengan keyakinannya. Di tengah teriknya matahari yang panas di gurun pasir, ia di lemparkan ke sana dan di dijatuhkanlah batu besar ke dadanya hingga menindih tubuhnya. Siksaan itu tiada lain agar ia berpaling dari Rabb-Nya. Akan tetapi tak sepatah kata pun ia ucap kecuali " Ahad.. Ahad.."

Penyiksaan itu dilakukan hingga matahari tenggelam. Setelah itu badannya ditegakkan, lehernya diikat lalu diseret dan digiring keliling bukit dan jalan-jalan kota. Namun bibirnya tak lekang berucap "Ahad, yang berarti Esa, Rabb yang Esa.

Itulah sebabnya Islam menganugerahkan kepadanya kedudukan menjadi sahabat Rasulullah yang mulia. Dialah Bilal bin Rabah, muazin Rasulullah yang memiliki kekuatan aqidah yang menghujam. Sungguh kekuatan iman dan cahaya kebenaran telah menembus relung jiwanya. Hingga siksaan seberat itu ia kuasa menahannya. Sepanjang hidupnya ia korbankan untuk kemuliaan Islam. Ia bernadzar untuk menyerahkan sisa hidup dan usianya dalam perjuangan jihad fi sabilillah ( berjuang di jalan Allah ).

Hitam legam tubuhnya dan kekurangan fisiknya tak ada artinya dibanding dengan prestasi keimanan dan ketaqwaannya. Karena itulah dirinya dijamin dengan surga. Bahkan terompahnya pun terdengar oleh Rasulullah di surga. Maha Suci Allah yang menilai seseorang dengan sebenar-benar penilaian. Bukan warna kulit, rupa dan raga, melainkan iman, taqwa dan akhlaq mulia... Subhanallah

Minggu, 28 Oktober 2012

Tahlilan Menurut Islam

Assalamu'alaykum

Mungkin masalah ini sudah sangat sangat sering di bahas di beberapa forum diskusi agama. Tapi, diantara diskusi-diskusi tersebut seringkali membawa hasil yang berbeda satu sama lain. Disini kami hanya ingin memberi referensi mengenai hal ini.

Tahlilan atau selamatan (walimah/walimatul) ini seringkali di lakukan oleh masyarakat Indonesia. Ada yang menganggap hal ini senagai Bid'ah Dholalah atau bid'ah yang tercela. Ada juga yang menganggap ini sebagai bid'ah khasanah atau bid'ah yang baik, dengan kata lain mereka memperbolehkan kita melakukan hal ini.
Asal usul tahlilan sendiri adalah berasal dari ajaran Para Wali Songo (Wali 9/9Waliyullah) yang berasal dari tanah jawa. Mereka memperkenalkan ajaran ini ke masyarakat dengan tujuan mendoakan seseorang yang telah meninggal sekaligus mengajak masyarakat untuk masuk ke dalam agama Islam tanpa ada paksaan. Kita tentu tidak boleh seenaknya sendiri mengatakan ajaran ini salah tanpa ada dasarnya, ilmu para waliyullah ini jauh lebih tinggi daripada ilmu kita sebagai HAMBA PENDOSA.
Dalam beribadah, kita harus melihat guru kita, bukan dari menukil kitab karangan itu, ini, atau dia.

Saya punya kisah, silakan disimak
Disebuah desa di daerah Banyuwangi, terdapat seorang Kyai yang cukup disegani dan memiliki lembaga pendidikan dengan jumlah santri yang cukup banyak, sebut saja Kyai Fulan. Kyai Fulan, tampaknya kurang begitu puas dengan ilmu yang diperoleh dari berbagai pondok pesantren yang pernah ia singgahi waktu muda dulu. Dia mempunyai seorang putra yang ia gadang-gadang menjadi penggantinya kelak jika ia sudah menghadap Sang Pencipta.
Sebagai calon pengganti si Anak -sebut saja Gus Zaid- ia ‘titipkan’ pada lembaga-lembaga pendidikan agama yang dibilang favorit di negeri ini. Dikatakan favorit, karena lembaga ini dikelola dengan manajemen yang rapi, dan moderen, juga ditangani oleh guru-guru yang ‘alim’ lulusan universitas-universitas di Arab Saudi, negara tempat Islam dilahirkan.

Saat Gus Zaid masih dalam penyelesaian pendidikannya di lembaga favorit itu, Kyai Fulan wafat. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Gus Zaid pun diminta pulang oleh keluarganya.
Seperti lazimnya adat kalangan NU, upacara pemakaman Kyai Fulan dilakukan dengan tradisi-tradisi yang indentik dengan kalangan nahdliyin. Ketika Gus Zaid sampai di rumah dan melihat acara pemakaman yang sedang berlangsung, ia kaget dan menahan amarah, karena semua acara yang dilaksanakan dianggapnya bid’ah. Tapi saat ini ia mampu bersabar.
Saat seorang Kyai tetangga yang juga teman Kyai Fulan, –sebut saja Kyai Umar– memberikan sambutan atas nama wakil tuan rumah, ketika jenazah akan diberangkatkan, setelah bicara ini dan itu, ia menyampaikan bahwa nanti malam sampai malam ke-7 kematian Kyai Fulan akan diadakan acara tahlilan setelah maghrib. Mendengar hal itu, Gus Zaid yang semenjak kedatangannya sudah memendam amarah dan kebencian, tanpa ba bi bu, ia langsung menyambar mikrofon dari Kyai Umar dan berkata: “Tidak ada tahlil bagi bapakku malam nanti. Tahlil adalah bid’ah dan doa orang yang masih hidup untuk orang yang telah meninggal dunia tidak sampai, wa an laysa lil insani illa ma sa’a. Sekian terima kasih!”. Lalu ia berikan lagi mikrofon itu kepada Kyai Umar.
Para pelayat tersentak kaget. Kyai Umar hanya tersenyum dan melanjutkan sambutannya. “Benar saudara-saudaraku sekalian, wa an laysa lil insani illa ma sa’a. Karena Gus Zaid sudah mengatakan demikian, maka nanti malam dan seterusnya tahlil tidak diadakan. Sekarang mari kita berdoa semoga Kyai Fulan di siksa dalam Kubur!. Semoga dosa-dosa tidak terampuni, semoga dia menjadi bahan bakar api neraka dan tidak pernah dimasukkan ke dalam Surga!”.
Para pelayat serentak meneriakkan, “Amiiiiin!”.
Gus Zaid: “?????”. “Kok mendoakan begitu untuk bapakku”.
Kyai Umar dengan enteng menjawab: “Kan Allah berfirman, wa an laysa lil insani illa ma sa’a?”.
Gus Zaid: Ya sudah nanti malam tahlilan…..!
 ____________________________________________________________________________________


Rasulullah bersabda: "Orang mati itu di dalam kuburnya seperti orang lemas yang meminta-minta pertolongan. Dia menunggu doa berhubungan dengannya daripada saudaranya atau sahabatnya, maka mendapat doa tersebut adalah lebih baik baginya dari dunia seisinya."

Dalil tentang sampainya pahala kepada sang mayit : Rasulullah bersabda : “Siapa yang melalui perkuburan lalu membaca Suratul Ikhlash 11 kali, kemudian dihadiahkan pahalanya kepada orang-orang mati, dikurniakan pahala baginya sebanyak bilangan orang-orang mati tersebut.”

banyak orang yang mengatakan bahwa tahlilan itu bid'ah. Dan memang setiap bid'ah itu sesat, dan jika sesat pasti akan masuk neraka. Anda pun sekarang sedang melakukan bid'ah dengan menggunakan komputer maupun HP. Untuk lebih mengetahui tentang apa itu bid'ah, silakan anda baca di artikel lain kami.

Islam itu fleksibel, karena kejadian yang tidak terjadi di zaman Rasulullah bisa saja terjadi di zaman para sahabat. Demikian pula, kejadian yang tidak terjadi di zaman sahabat, bisa terjadi di zaman tabi’in yaitu orang-orang yang hidup pada generasi setelah para sahabat Nabi (saw), dan begitupun seterusnya.

Nah, mengenai perbedaan pendapat tentang masalah ini tidak lantas menjadi alasan untuk berpecah belah. Mujtaba salah seorang Hafiz Qur'an muda dari Iran mengakui bahwa menyatukan beberapa pendapat menjadi satu itu memang sulit. Dan pesan saya, lakukanlah apa yang hati anda katakan dan yakini, dan jangan lakukan apa yang hati anda tidak yakini.

Wassalamu'alaikum

Nomor Darurat Para Muslim-Muslimah

Assalamu'alaykum

Silakan Anda hubungi nomor dibawah ini saat anda sedang dalam keadaan darurat. Seperti saat anda sedang

"Anda sedih................................................. Qur'an 02:25
"Anda Berdosa..............................................Qur'an 39:53
"Anda mencari teman....................................Qur'an 02:257
"Anda mencari kedamaian..............................Qur'an 05:16
"Anda tertekan...............................................Qur'an 13:28
"Anda mencari cinta dan ketenangan...............Qur'an 30:21
"Anda merindukan teman/sahabat...................Qur'an 50:16
"Anda merasa tidak dihargai............................Qur'an 76:22
"Anda merasa seperti pecundang.....................Qur'an 12:87
"Anda membutuhkan jaminan ganda................Qur'an 15:43
"Anda butuh pembebasan dari ketakutan..........Qur'an 03:135
"Anda bosan dari kesusahan/kesulitan...............Qur'an 94:05
"Ada orang sombong (menantang) anda............Qur'an 25:63

Telfon bebas pulsa bahkan dapat pahala (InsyaAllah)
ini adalah angka langsung yang tidak melalui perantara:
Pastikan bahwa tidak ada penyedia layanan telfon

Demikian, semoga bermanfaat

 Wassalamu'alaykum

Berwudhu Setelah Mandi

Assalamu'alaykum

Sering kali kita berwudhu setelah mandi dan masih dalam keadaan membuka aurat. Banyak pertanyaan mengenai hal ini di masyarakat, apakah boleh ? Sah kah wudhu nya ?
Jawaban dari pertanyaan itu akan kami sampaikan disini.

Rasulullah S.A.W bersabda :

احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلاّ مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مما مَلَكَتْ يَمينُكَ
  “Jaga auratmu, kecuali untuk istrimu atau budakmu.”

Lalu ada sebuah pertanyaan :"Bagaimana jika seorang laki-laki bersama laki-laki lain"

Rasul menjawab:

إن اسْتَطَعْتَ أَنْ لاَ يَرَاهَا أَحَدٌ فَافْعَلْ 
“Jika engkau mampu agar auratmu tidak dilihat orang lain, lakukanlah!”

Intinya, jika kita berwudhu dalam keadaan setelah mandi dan masih membuka aurat hukumnya boleh dan wudhunya juga sah. Hal ini sama yang di fatwakan oleh Komite Fatwa Arab Saudi Ketika ditanya masalah wudhu dalam kondisi telanjang atau hanya memakai celana pendek, tim fatwa menjawab:

Wudhunya sah, karena membuka aurat maupun hanya memakai celana pendek, tidaklah menghalangi sahnya wudhu.

Jadi, pertanyaan di benak anda selama ini sudah terjawab kan ?

Wallahu a'lam bisshawab

Wassalamu'alaykum

Indonesia Butuh Pemuda Dakwah

Assalamu'alaykum

Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini (28/10) saya ingin sedikit berbagi tentang kebutuhan Indonesia akan pemuda dakwah.

Bagi sebagian pemuda, dakwah merupakan hal yang sangat berat. Mereka menganggap dakwah itu tugas para kyai, habaib, ulama, dan para bapak-bapak berbaju taqwa dan berjenggot panjang. Saya tekankan, hal tersebut SALAH BESAR. Karena kita sebagai kaum muda juga harus turut berperan dalam berdakwah. Untuk permulaan, tak perlu lah kita menggunakan pakaian panjang serba putih dan kopiah. Kita bisa memulai dakwah di lingkungan sekitar, sekolah, tempat nongkrong (dengan asumsi tempat nongkrong yang positif). Kita bisa menyampaikan beberapa hadist atau ayat suci Al-Qur'an kepada tetangga kita, teman kita, dan orang-orang disekitar kita disaat kita sedang ngobrol bersama mereka. Rasulullah juga pernah mengajarkan kepada kita, bahwa kita harus menyampaikan risalah agama Islam walaupun hanya satu ayat. Kita bisa menyelipkan dakwah kita diantara perbincangan dengan teman maupun orang-orang sekitar.

Jika kita lihat, banyak para pemuda yang mulai melenceng dari agama Islam. Mereka memakai narkoba, minum, dan lebih-lebih berzina. Naudzubillahi min dzalik. Jika pemuda Indonesia seperti ini, bagaimana masa depan Indonesia. Ada pepatah mengatakan, The Young today is the leader tomorow. Pepatah tersebut sangat benar, dan jika pemuda di jaman sekarang aja sudah tidak karuan. Mau jadi apa Indonesia di masa mendatang.

Untuk itu, kita harus melakukan aksi untuk Indonesia. Untuk merubah generasi muda yang negatif menjadi generasi muda yang Qur'ani, berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunah. Generasi muda pendakwah, Generasi muda yang cinta tanah air, generasi muda yang hormat kepada orang tua. Agar di masa mendatang masa depan bangsa Indonesia tidak bubrah.

Ayo ! mulai sekarang kita harus mengajak generasi muda untuk aktiv dalam kegiatan positif. Daripada mereka hanya tawuran, maksiat, dan lain sebagainya. Untuk menumbuhkan rasa CINTA TANAH AIR, TASAMUH (toleransi), dan TAAT KEPADA PERATURAN. Saya yakin, jika kita berani bertindak, Insyaa Allah masa depan Indonesia tidak akan terjerumus ke dalam lubang kemiskinan, tapi jika sedari sekarang  kita hanya berfoya-foya, saya yakin, masa depan Indonesia akan lebih buruk daripada masa-masa sekarang.
#PemudaDakwah

Wassalamu'alaykum..

Sabtu, 27 Oktober 2012

Hukum Pacaran di Mata Islam

Asslamu'alaykum

Pemuda di jaman sekarang sangat identik dengan pacaran, kata mereka kalau gak punya pacar itu gak gaul. Mereka dengan bangga nya jalan bareng ke mal atau ke tempat-tempat umum lain dengan gandengan tangan bahkan sampai pelukan dan ciuman. Tapi, sebenarnya dalam Islam tidak ada anjuran untuk pacaran sampai gandengan, pelukan, dan ciuman dengan lawan jenis yang belum mahram.

Jika sudah mulai tumbuh benih-benih cinta kepada lawan jenis, maka bersegeralah untuk menikah. Karena itu akan menjaga kesucian dan kehormatan kalian. Tapi, apabila kalian belum mampu, maka hendaklah kalian mencintainya dalam diam, cukup Allah dan kita saja yang mengetahui perasaan itu, cintailah dia dari kejauhan, agar terjaga kesucian dan kehormatan. Tapi, jika kalian merasa butuh waktu pendekatan sebelum menikah, maka ber khitbah lah. Khitbah dalam masyarakat sering juga disebut sebagai tunangan, untuk mengenal lebih jauh tentang pasangan dan merencanakan untuk menikah. Khitbah itulah yang diperbolehkan dalam Islam

Jika seseorang menyatakan cinta pada lawan jenisnya yang tidak dimaksudkan untuk menikahinya saat itu atau dalam waktu dekat, apakah hukumnya haram? Tentu tidak, karena rasa cinta adalah fitrah yang diberikan allah, sebagaimana dalam firman-Nya berikut: 
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakanuntukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Rum: 21)

Allah telah menjadikan rasa cinta dalam diri manusia baik pada laki- laki maupun perempuan. Dengan adanya rasa cinta, manusia bisa hidup berpasang-pasangan. Adanya pernikahan tentu harus didahului rasa cinta. Seandainya tidak ada cinta, pasti tidak ada orang yang mau membangun rumah tangga. Seperti halnya hewan, mereka memiliki instink seksualitas tetapi tidak memiliki rasa cinta, sehingga setiap kali bisa berganti pasangan. Hewan tidak membangun rumah tangga. Menyatakan cinta sebagai kejujuran hati tidak bertentangan dengan syariat Islam. Karena tidak ada satu pun ayat atau hadis yang secara eksplisit atau implisit melarangnya. Islam hanya memberikan batasan-batasan antara yang boleh dan yang tidak boleh dalam hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.

Batasan-batasan dalam Islam :

1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kepada zina Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32) Maksud ayat ini, janganlah kamu melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa menjerumuskan kamu pada perbuatan zina. Di antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk bergandengan tangan, berciuman, dan lain sebagainya.

2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya Rasulullah SAW bersabda, "Lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). "

3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya
Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahramnya untuk berdua-duan.
Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan
yang tidak mahramnya, karena ketiganya adalah setan." (HR. Ahmad)

4. Harus menjaga mata atau pandangan
Sebab mata kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman, "Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka.....Dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka..." (QS. An-Nur: 30-31)

Yang dimaksudkan menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan, tidak melepaskan pandangan begitu saja apalagi memandangi lawan jenis penuh dengan gelora nafsu.

5. Menutup aurat
Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak, memakai "make up" dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apa lagi masuk surga)
Selagi batasan di atas tidak dilanggar, maka pacaran hukumnya boleh. Tetapi persoalannya mungkinkah pacaran tanpa berpandang-pandangan, berpegangan, bercanda ria, berciuman, dan lain sebagainya. Kalau mungkin silakan berpacaran, tetapi kalau tidak mungkin maka jangan sekali-kali berpacaran karena azab yang pedih siap menanti Anda.

Wassalamu'alaykum..

Jumat, 26 Oktober 2012

Biografi Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i

Sayyid Muhammd Husein Tabatabai. Seorang hafiz Quran cilik yang berasal dari kota Qom di Iran. Lelaki yang kini sudah berusia dewasa ini juga telah memperoleh gelar Doktor Honoris Causa di usianya yang ke tujuh tahun, selain itu dia juga sudah menjadi seorang mubaligh cilik yang selalu berbicara dan menjawab pertanyaan hadirin dengan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Pada Bulan February 1998, di Kerajaan Inggris tepatnya di Hijaz College Islamic University Husein yang yang waktu itu baru berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari 5 bidang :
  • Menghafal Al-Quran dan menerjemahkan dalam bahasa ibu (persia)
  • Menerangkan topik ayal Al-Quran
  • Menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran
  • Bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran
  • Menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan
Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Dimana nilai ini mengukuhkanya sebagai Doktor Honoris Causa.
Standard Penilaian :
  • 60 – 70 Sertifikat diploma
  • 70 – 80 Sarjana Kehormatan
  • 80 – 90 Magister Kehormatan
  • 90 ketas Doktoe Kehormatan (honoris cause)
Pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Buku ini juga disertai VCD yang isinya forum-forum baik di dalam negeri (Iran) maupun di luar negeri yang menceritakan bagaimana bocah cilik ini menunjukkan kehebatanya dalam menghafal dan memahami Al-Quran.
Buku ini juga bercerita tentang masa kecil Husein, dimana kedua orang tuanya juga seorang penghafal Al-Quran. Pada Usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran.
Berikut adalah beberapa dialog dalam buku itu yang menunjukkan kepiawaian bocah ini dalam memahami Al-Quran dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dalam percakapan sehari-hari, dialog ini dilakukan sepulang husein mendapat gelar Doktor dari Inggris :
Tanya (T) : Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Beberapa hari yang lalu saya jalan-jalan ke Gramedia dan menemukan Buku Best Seller yang yang berjudul Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Quran. Buku ini menceritakan seorang anak kecil yang baru berusia 7 tahun tetapi sudah hafal dan paham Al-Quran. Anak kecil ini bahkan bisa memahami Al-Quran walaupun bahasa ibunya bukan bahasa Arab, anak ini bernama Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i. Pada Bulan February 1998, di Kerajaan Inggris tepatnya di Hijaz College Islamic University Husein yang yang waktu itu baru berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari 5 bidang :
  • Menghafal Al-Quran dan menerjemahkan dalam bahasa ibu (persia)
  • Menerangkan topik ayal Al-Quran
  • Menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran
  • Bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran
  • Menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan
Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Dimana nilai ini mengukuhkanya sebagai Doktor Honoris Causa.
Standard Penilaian :
  • 60 – 70 Sertifikat diploma
  • 70 – 80 Sarjana Kehormatan
  • 80 – 90 Magister Kehormatan
  • 90 ketas Doktoe Kehormatan (honoris cause)
Pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Buku ini juga disertai VCD yang isinya forum-forum baik di dalam negeri (Iran) maupun di luar negeri yang menceritakan bagaimana bocah cilik ini menunjukkan kehebatanya dalam menghafal dan memahami Al-Quran.
Buku ini juga bercerita tentang masa kecil Husein, dimana kedua orang tuanya juga seorang penghafal Al-Quran. Pada Usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran.
Berikut adalah beberapa dialog dalam buku itu yang menunjukkan kepiawaian bocah ini dalam memahami Al-Quran dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dalam percakapan sehari-hari, dialog ini dilakukan sepulang husein mendapat gelar Doktor dari Inggris :
Penanya Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Husein ” Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94:6 )
Penanya Apa Tanggapan orang2x di sana ( Inggris ) dalam acara2x Qurani-mu?
Husein ” Mereka Tertawa ” (QS 83:34) [ Maksud Husein org2x di Inggris tuh merasa senang/bahagia ]
Penanya Jika kamu ditanya orang, ‘ buat apa engkau ke inggris ‘ ? apa jawabanmu ?
Husein ” Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ” ( QS 5:67 )
[ yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al-Quran ].
Penanya Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doctor ?
Husein ” Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka ” ( QS 3:170 ).
[ maksudnya, semua itu adalah karunia Allah ]
Penanya Bagaimana Ilmu itu diajarkan ?
Husein ” Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. ” (QS 29:69)
[maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh2x, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. ]
Penanya   Kapan engkau akan menikah ?
Husein ( sambil tersenyum ) ” Dan apabila anak-anak telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin. ” ( QS 24:59)
[ maksud Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh ]
Dan masih banyak lagi dialog2x yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat2x Al Qur’an,diantaranya:
Penanya Apa kabarmu..?
Husein ” Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamin ” ( QS 10:10).[ Maksud Husein, kabarnya baik2x saja, dan untuk itu, segala puji bagi Allah Pemilik Semesta Alam. ]
Penanya Di manakah Tuhan ?
Husein ” Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. ” ( QS 2 : 115 )
Penanya Ayat mana dalam Al-Quran yag paling engkau sukai ?
Husein ” Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan ( Keimanan dan Keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. ” (QS 9:128)
Berikut ini endorsment di cover belakang buku:
“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan, tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi transfer of knowledge tapi tidak transfer of value. Kisah dalam buku ini sangat baik untuk dijadikan ibrah (pelajaran) dalam hidup dan kehidupan kita.” ~ Dr Arief Rachman, MPd – Pakar Pendidikan
“Saya telah menggeluti Al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apa pun yang ia (Husein) katakan, saya catat. Saya dengan bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini!” ~ Ayatullah Mohsen Qiraati, Mufassir Kontemporer Iran.
“Sayyid Husein memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan para peneliti seharusnya melakukan penelitian mengenai bagaimana metode Husein dalam menghafal dan memahami Al-Quran.” ~ Ayatullah Hashemi Rafsanjani
” Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94:6 )
Penanya Apa Tanggapan orang2x di sana ( Inggris ) dalam acara2x Qurani-mu?
Husein ” Mereka Tertawa ” (QS 83:34) [ Maksud Husein org2x di Inggris tuh merasa senang/bahagia ]
Penanya Jika kamu ditanya orang, ‘ buat apa engkau ke inggris ‘ ? apa jawabanmu ?
Husein ” Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ” ( QS 5:67 )
[ yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al-Quran ].
Penanya Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doctor ?
Husein ” Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka ” ( QS 3:170 ).
[ maksudnya, semua itu adalah karunia Allah ]
Penanya Bagaimana Ilmu itu diajarkan ?
Husein ” Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. ” (QS 29:69)
[maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh2x, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. ]
Penanya Kapan engkau akan menikah ?
Husein ( sambil tersenyum ) ” Dan apabila anak-anak telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin. ” ( QS 24:59)
[ maksud Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh ]
Dan masih banyak lagi dialog2x yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat2x Al Qur’an,diantaranya:
Penanya Apa kabarmu..?
Husein ” Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamin ” ( QS 10:10).[ Maksud Husein, kabarnya baik2x saja, dan untuk itu, segala puji bagi Allah Pemilik Semesta Alam. ]
Penanya Di manakah Tuhan ?
Husein ” Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. ” ( QS 2 : 115 )
Penanya Ayat mana dalam Al-Quran yag paling engkau sukai ?
Husein ” Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan ( Keimanan dan Keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. ” (QS 9:128)
Berikut ini endorsment di cover belakang buku:
“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan, tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi transfer of knowledge tapi tidak transfer of value. Kisah dalam buku ini sangat baik untuk dijadikan ibrah (pelajaran) dalam hidup dan kehidupan kita.” ~ Dr Arief Rachman, MPd – Pakar Pendidikan
“Saya telah menggeluti Al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apa pun yang ia (Husein) katakan, saya catat. Saya dengan bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini!” ~ Ayatullah Mohsen Qiraati, Mufassir Kontemporer Iran.
“Sayyid Husein memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan para peneliti seharusnya melakukan penelitian mengenai bagaimana metode Husein dalam menghafal dan memahami Al-Quran.” ~ Ayatullah Hashemi Rafsanjani

Kamis, 25 Oktober 2012

Hukum Sholat Jum'at saat Hari Ied

Apabila hari raya Idul Fithri atau Idul Adha bertepatan dengan hari Jum’at, apakah shalat Jum’at menjadi gugur karena telah melaksanakan shalat ‘ied? Untuk masalah ini para ulama memiliki dua pendapat.

Pendapat Pertama: Orang yang melaksanakan shalat ‘ied tetap wajib melaksanakan shalat Jum’at.
Inilah pendapat kebanyakan pakar fikih. Akan tetapi ulama Syafi’iyah menggugurkan kewajiban ini bagi orang yang nomaden (al bawadiy). Dalil dari pendapat ini adalah:
Pertama: Keumuman firman Allah Ta’ala,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al Jumu’ah: 9)
Kedua: Dalil yang menunjukkan wajibnya shalat Jum’at. Di antara sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ
“Barangsiapa meninggalkan tiga shalat Jum’at, maka Allah akan mengunci pintu hatinya.”  Ancaman keras seperti ini menunjukkan bahwa shalat Jum’at itu wajib.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِى جَمَاعَةٍ إِلاَّ أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَوِ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِىٌّ أَوْ مَرِيضٌ
Shalat Jum’at merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dengan berjama’ah kecuali empat golongan: [1] budak, [2] wanita, [3] anak kecil, dan [4] orang yang sakit. 
Ketiga: Karena shalat Jum’at dan shalat ‘ied adalah dua shalat yang sama-sama wajib (sebagian ulama berpendapat bahwa shalat ‘ied itu wajib), maka shalat Jum’at dan shalat ‘ied tidak bisa menggugurkan satu dan lainnya sebagaimana shalat Zhuhur dan shalat ‘Ied.
Keempat: Keringanan meninggalkan shalat Jum’at bagi yang telah melaksanakan shalat ‘ied adalah khusus untuk ahlul bawadiy (orang yang nomaden seperti suku Badui). Dalilnya adalah,
قَالَ أَبُو عُبَيْدٍ ثُمَّ شَهِدْتُ مَعَ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ فَكَانَ ذَلِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، فَصَلَّى قَبْلَ الْخُطْبَةِ ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ هَذَا يَوْمٌ قَدِ اجْتَمَعَ لَكُمْ فِيهِ عِيدَانِ ، فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْتَظِرَ الْجُمُعَةَ مِنْ أَهْلِ الْعَوَالِى فَلْيَنْتَظِرْ ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَرْجِعَ فَقَدْ أَذِنْتُ لَهُ
“Abu ‘Ubaid berkata bahwa beliau pernah bersama ‘Utsman bin ‘Affan dan hari tersebut adalah hari Jum’at. Kemudian beliau shalat ‘ied sebelum khutbah. Lalu beliau berkhutbah dan berkata, “Wahai sekalian manusia. Sesungguhnya ini adalah hari di mana terkumpul dua hari raya (dua hari ‘ied). Siapa saja dari yang nomaden (tidak menetap) ingin menunggu shalat Jum’at, maka silakan. Namun siapa saja yang ingin pulang, maka silakan dan telah kuizinkan.” 

Pendapat Kedua: Bagi orang yang telah menghadiri shalat 'Ied boleh tidak menghadiri shalat Jum'at. Namun imam masjid dianjurkan untuk tetap melaksanakan shalat Jum’at agar orang-orang yang punya keinginan menunaikan shalat Jum’at bisa hadir, begitu pula orang yang tidak shalat ‘ied bisa turut hadir.
Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ulama Hambali. Dan pendapat ini terdapat riwayat dari ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Az Zubair. Dalil dari pendapat ini adalah:
Pertama: Diriwayatkan dari Iyas bin Abi Romlah Asy Syamiy, ia berkata, “Aku pernah menemani Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan ia bertanya pada Zaid bin Arqom,
أَشَهِدْتَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عِيدَيْنِ اجْتَمَعَا فِى يَوْمٍ قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَكَيْفَ صَنَعَ قَالَ صَلَّى الْعِيدَ ثُمَّ رَخَّصَ فِى الْجُمُعَةِ فَقَالَ « مَنْ شَاءَ أَنْ يُصَلِّىَ فَلْيُصَلِّ ».
“Apakah engkau pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu dengan dua ‘ied (hari Idul Fithri atau Idul Adha bertemu dengan hari Jum’at) dalam satu hari?” “Iya”, jawab Zaid. Kemudian Mu’awiyah bertanya lagi, “Apa yang beliau lakukan ketika itu?” “Beliau melaksanakan shalat ‘ied dan memberi keringanan untuk meninggalkan shalat Jum’at”, jawab Zaid lagi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mau shalat Jum’at, maka silakan.”
Asy Syaukani dalam As Sailul Jaror (1/304)  mengatakan bahwa hadits ini memiliki syahid (riwayat penguat). An Nawawi dalamAl Majmu’ (4/492) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid (antara shahih dan hasan, pen). ‘Abdul Haq Asy Syubaili dalam Al Ahkam Ash Shugro (321) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. ‘Ali Al Madini dalam Al Istidzkar (2/373) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid (antara shahih dan hasan, pen). Syaikh Al Albani dalam Al Ajwibah An Nafi’ah (49) mengatakan bahwa hadits ini shahih. Intinya, hadits ini bisa digunakan sebagai hujjah atau dalil.
Kedua: Dari ‘Atho’, ia berkata, “Ibnu Az Zubair ketika hari ‘ied yang jatuh pada hari Jum’at pernah shalat ‘ied bersama kami di awal siang. Kemudian ketika tiba waktu shalat Jum’at Ibnu Az Zubair tidak keluar, beliau hanya shalat sendirian. Tatkala itu Ibnu ‘Abbas berada di Thoif. Ketika Ibnu ‘Abbas tiba, kami pun menceritakan kelakuan Ibnu Az Zubair pada Ibnu ‘Abbas. Ibnu ‘Abbas pun mengatakan, “Ia adalah orang yang menjalankan sunnah (ajaran Nabi) [ashobas sunnah].” Jika sahabat mengatakanashobas sunnah(menjalankan sunnah), itu berarti statusnya marfu’ yaitu menjadi perkataan Nabi.
Diceritakan pula bahwa ‘Umar bin Al Khottob melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Ibnu Az Zubair. Begitu pula Ibnu ‘Umar tidak menyalahkan perbuatan Ibnu Az Zubair. Begitu pula ‘Ali bin Abi Tholib pernah mengatakan bahwa siapa yang telah menunaikan shalat ‘ied maka ia boleh tidak menunaikan shalat Jum’at. Dan tidak diketahui ada pendapat sahabat lain yang menyelisihi pendapat mereka-mereka ini. [8]
Kesimpulan:
  • Boleh bagi orang yang telah mengerjakan shalat ‘ied untuk tidak menghadiri shalat Jum'at sebagaimana berbagai riwayat pendukung dari para sahabat dan tidak diketahui ada sahabat lain yang menyelisihi pendapat ini.
  • Pendapat kedua yang menyatakan boleh bagi orang yang telah mengerjakan shalat 'ied tidak menghadiri shalat Jum'at, ini bisa dihukumi marfu’ (perkataan Nabi) karena dikatakan “ashobas sunnah (ia telah mengikuti ajaran Nabi)”. Perkataan semacam ini dihukumi marfu’ (sama dengan perkataan Nabi), sehingga pendapat kedua dinilai lebih tepat.
  • Mengatakan bahwa riwayat yang menjelaskan pemberian keringanan tidak shalat jum’at adalah khusus untuk orang yangnomaden seperti orang badui (yang tidak dihukumi wajib shalat Jum’at), maka ini adalah terlalu memaksa-maksakan dalil. Lantas apa faedahnya ‘Utsman mengatakan, “Namun siapa saja yang ingin pulang, maka silakan dan telah kuizinkan”? Begitu pula Ibnu Az Zubair bukanlah orang yang nomaden, namun ia mengambil keringanan tidak shalat Jum’at, termasuk pula ‘Umar bin Khottob yang melakukan hal yang sama.
  • Dianjurkan bagi imam masjid agar tetap mendirikan shalat Jum’at supaya orang yang ingin menghadiri shalat Jum’at atau yang tidak shalat ‘ied bisa menghadirinya. Dalil dari hal ini adalah anjuran untuk membaca surat Al A’laa dan Al Ghosiyah jika hari ‘ied bertemu dengan hari Jum’at pada shalat ‘ied dan shalat Jum’at. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam dua ‘ied dan dalam shalat Jum’at “sabbihisma robbikal a’la” dan “hal ataka haditsul ghosiyah”.” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, beliau membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.
Hadits ini juga menunjukkan dianjurkannya membaca surat Al A’laa dan Al Ghosiyah ketika hari ‘ied bertetapan dengan hari Jum’at dan dibaca di masing-masing shalat (shalat ‘ied dan shalat Jum’at).
  • Siapa saja yang tidak menghadiri shalat Jum’at dan telah menghadiri shalat ‘ied, maka wajib baginya untuk mengerjakan shalat Zhuhur sebagaimana dijelaskan pada hadits yang sifatnya umum. Hadits tersebut menjelaskan bahwa bagi yang tidak menghadiri shalat Jum’at, maka sebagai gantinya, ia menunaikan shalat Zhuhur (4 raka’at)
Semoga apa yang kami sajikan ini bermanfaat bagi kaum muslimin.  Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.