Marhaban Ya Sahabat Fillah

Info Islamic Blog | Mimbar Dakwah Online

AL MARUF

Mimbar Dakwah Online

MARHABAN YA RAMADHAN KARIM

Segenap aktivis dakwah ALMARUF menucapkan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1434 Hijriah"

Komunitas Blogger Jogja

Blogger Jogja Berhati Nyaman

Komunitas Blogger Pelajar Kota Jogja

Wadah rembugan para Blogger Pelajar #kotajogja

Jumat, 20 Desember 2013

Sholat Hajat dan Fadhilahnya



Assalamu'alaykum

Sholat hajat merupakan salah satu dari ikhtiar manusia untuk mencapai apa yang dia inginkan. Hajat sendiri menurut bahasa adalah keperluan atau kebutuhan. Manusia biasanya menunaikan ibadah sholat sunnah hajat apabila mempunyai keinginan atau kebutuhan, baik kebutuhan ukhrawi (dengan Allah) maupun duniawi (dengan sesama manusia)

 وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِين
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat" Q.S Baqarah 45
 
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa selain dengan berikhtiar kita juga dianjurkan untuk bersabar dalam menunggu Allah mengabulkan apa yang kita inginkan. Sholat hajat dan memohon kepada Allah dapat kita lakukan setiap hari tanpa bosan. Karena Allah tahu kapan Dia harus mengabulkan doa kita.

Sholat hajat dalam pelaksanaannya dapat dilakukan setiap saat kecuali setelah sholat shubuh dan setelah sholat ashar. Jumlah rakaat sholat sunnah hajat minmal adalah dua rakaat dan maksimal duabelas raakaat. Apabila sholat ini dikerjakan di malam hari maka pelaksanaannya adalah setiap dua rakaat salam, namun jika dilaksanakan di siang hari dapat dikerjakan empat rakaat salam dan dilanjut sampai berhenti.

Tata cara sholat hajat:
1. Membaca niat dalam hati "Usholli haajati rok'ataini lillahi ta'ala"
2. Membaca takbiratul ikram.
3. Membaca doa iftitah, lalu membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat dalam Al-Qur'an
5. Ruku' sambil membaca bacaannya dan tasbih tiga kali
4. I'tidal sambil membaca bacaannya
5. Sujud pertama sambil membaca bacaannya dan tasbih tiga kali
6. Duduk diantara dua sujud sambil membaca bacaannya
7. Sujud kedua sambil membaca bacaannya dan tasbih tiga kali
8. Mulai rakaat kedua dan mengulang apa yang telah dilakukan di rakaat pertama
9. Diakhiri dengan dua salam

Setelah selesai menunaikan sholat. Selanjutnya adalah berdzikir dengan membaca istighfar sebanyak 100 kali. Setelah membaca istighfar, bacaan selanjutnya adalah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dilanjutkan membaca doa dan apa yang menjadi hajat kita.

Doa sholat sunnah hajat:

"Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbul ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaati rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birrin wassalaamata ming kulli itsmin. Laa tada’ lana dzanban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin"

yang artinya:

“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap kebaikan. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”

Demikian sedikit informasi dari kami mengenai Sholat Hajat dan Fadhilahnya. Semoga informasi yang sedikit ini dapat membawa manfaat bagi kita semua. Aamiin

Terimakasih telah membaca artikel dari kami "Sholat Hajat dan Fadhilahnya". Simak terus informasi lainnya dari kami mengenai ibadah.

Pro dan Kontra Akan Hukum Mengucapkan "Selamat Natal"



Assalamu'alaykum

Menjelang perayaan Natal oleh para kaum Nasrani, banyak umat Islam yang bimbang akan hukum mengucapkan kata "Selamat Natal" kepada kerabat atau tetangga Nasrani. Di masyarakat telah beredar dua kabar berbeda akan hukum pengucapan kata ini, begitu juga dengan para ulama. Ulama konteporer saat ini memiliki dua pendapat yang berbeda, ada yang menghalalkan bersyarat, tapi ada juga yang tetap mengharamkan.

Pengucapan kata tersebut telah masuk kepada masalah aqidah, dan untuk mempelajari hukum dari masalah tersebut dibutuhkan pengkajian yang mendalam melalui dalil dan akal manusia.

Pendapat para ulama:

1. "Selamat Natal adalah perkataan yang haram diucapkan oleh muslimin"
Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan para pengikutnya seperti Syeikh Ibn Baaz, Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah serta ulama lainnya seperti Syeikh Ibrahim bin Muhammad al Huqoil berargumen bahwa mengucapkan selamat Hari Natal hukumnya adalah haram karena perayaan ini adalah bagian dari syiar kaum Nasrani. Allah tidak meridhoi adanya kekufuran terhadap hamba-Nya. Sesungguhnya didalam pengucapan selamat kepada mereka adalah tasyabbuh (menyerupai) dengan mereka dan hal tersebut adalah haram.

Ulama tersebut juga berpendapat bahwa kaum Muslimin harus menjauhi ibadah-ibadah kaum kafir supaya tidak terjerumus kedalam lubang kemusyrikan. Selain itu kaum muslimin juga dilarang melakukan atau ikut dalam kegiatan kegiatan mereka karena dapat menyebabkan tasyabbuh.

2. "Boleh, tapi ...."
Tak sedikit pula ulama yang membolehkan pengucapan kata tersebut. Akan tetapi dengan beberapa syarat, diantaranya:
  • Dengan ucapan tersebut dapat meyakinkan bahwa Islam adalah agama yang damai, dan dapat membawa kaum Nasrani tersebut tertarik kepada Islam.
  • Orang-orang Nasrani tersebut merupakan orang yang cinta kedamaian dan menghargai keberadaan kaum muslimin.
  • Ingin menjaga hubungan dan toleransi antara kerabat, tetangga, dan teman sepergaulan.
  • Ingin membalas ucapan "Selamat Hari Raya Idul Fitri" yang mereka ucapkan. Dengan dalil:
         
وَإِذَا حُيِّيْتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا ﴿٨٦﴾

Artinya : “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An Nisaa : 86) 

Selain itu, pemilihan kalimat juga harus diperhatikan, dalam mengucapkan kata tersebut dilarang keras untuk menggunakan kata yang mengukuhkan agama mereka.
Para kaum Nasrani juga sering memberikan hadiah kepada para kerabat dan rekan-rekannya, apabila kita diberi oleh mereka daripada hadiah tersebut, maka bolehlah kita menerima hadiah tersebut karena Rasullullah SAW dahulu sering menerima hadiah dari kaum kafir asalkan hadiah tersebut bukanlah hal yang diharamkan bagi umat Islam.

Demikian sedikit informasi yang dapat kami berikan. Terlepas dari perbedaan dua pendapat tersebut, hanyalah diri Anda yang dapat menentukan apakah Anda akan mengikuti pendapat pertama atau pendapat kedua. Asalkan diri anda yakin dengan keputusan Anda.

Terimakasih telah membaca artikel dari kami mengenai "Pro dan Kontra Akan Hukum Mengucapkan Selamat Natal".

Kamis, 19 Desember 2013

Teknik Membuang Pikiran Negatif



Assalamu'alaykum

Manusia tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Terkadang kita sering berpikiran negatif terhadap suatu hal. Bila ditijau secara psikologis, berpikiran negatif ternyata dapat memperpendek umur kita. Untuk itulah kita harus memerangi berpikiran negatif. Kali ini kita akan mengulas mengenai Teknik Membuang Pikiran Negatif.

Cara Pertama
Menjauhi segala sebab yang dapat menimbulkan hal tersebut seperti menonton film, membaca cerita porno atau berita tentang terjadinya pemerkosaan, begitu juga melihat gambar porno, serta menjaga pandangan dari melihat wanita (apa lagi di negeri kita porno aksi sebagai santapan yang biasa dinikmati), semoga Allah melindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia.

Kedua,
Mengambil pelajaran dari kisah para nabi atau orang sholeh yang mampu menjaga diri ketika dihadapkan kepada fitnah wanita, seperti kisah nabi Yusuf ‘alaihissalam, betapa beliau saat digoda oleh wanita yang bangsawan lagi cantik, tapi hal itu tidak mampu menebus tembok keimanan beliau, bahkan beliau memilih untuk ditahan dari pada terjerumus ke dalam maksiat.

Ketiga,
Ingat akan besarnya pahala diri di sisi Allah yang dijanjikan bagi orang yang mampu menjaga kehormatan diri sebagaimana yang disebutkan dalam hadits tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah disebutkan di antaranya adalah seorang pemuda yang diajak untuk melakukan zina oleh seorang wanita cantik lagi bangsawan, anak muda itu menjawab: “Aku takut pada Allah”. Di samping mengingat tentang balasan yang akan diterimanya dalam surga yaitu bidadari yang senyumnya berkilau bagaikan cahaya, silakan baca bagaimana kecantikan bidadari yang diceritakan Allah dalam Al Quran.

Keempat,
Ingat betapa besarnya azab yang akan diterima bagi orang yang melakukan zina silakan baca ayat-ayat dan hadits-hadits yang mengharamkan zina, seperti yang disebutkan dalam hadits bawa para pezina akan diazab dalam gerbong yang berbentuk kerucut, yang arah kuncupnya ke atas di bawahnya dinyalakan api bergelora dan membara, mereka melayang-layang dalam gerbong yang berbentuk kerucut tersebut karena disembur api dari bawah, tapi tidak bisa keluar karena lobang atas gerbong itu sangat kecil. Mereka berteriak dan memekik sekuat-kuatnya, sehingga pekik satu sama lainnya pun menyiksa. Semoga Allah menjauhkan kita dari api neraka.

Kelima,
Menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, jangan banyak menyendiri dan berkhayal. Di samping selalu berdoa kepada Allah supaya dihindarkan dari berbagai maksiat.

Keenam,
Bila memiliki kemampuan untuk berkeluarga ini adalah jalan yang paling terbaik yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bila tidak mampu maka usahakan berpuasa Senin Kamis, wallahu a’lam.


Demikian tips sederhana yang dapat kami berikan. Semoga bermanfaat dan semoga Allah selalu melindungi dan membimbing kita menuju ke jalan yang benar. Terimakasih telah membaca artikel kami mengenai "Teknik Membuang Pikiran Negatif"

Jumat, 16 Agustus 2013

Semangat Kemerdekaan Tak Lepas dari Ajaran Islam

Assalamu'alaykum

Sebagian orang menyebut bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan. Sebutan itu dikarenakan pada bulan ini, tepatnya tanggal tujuh belas merupakan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berbulan bulan lamanya BPUPKI dan PPKI mempersiapkan kemerdekaan negara Indonesia. Banyak pihak saling membantu dan membahu hingga pada detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Indonesia.

Ir. Soekarno dan Moh Hatta merupakan dua tokoh yang sejak awal memiliki peran penting terhadap kemerdekaan. Namun mereka tak sendiri, dibelakang mereka terdapat ulama-ulama besar yang mendampinginya. Mereka berusaha untuk memproklamasikan kemerdekaan dengan landasan Firman Allah pada surat Al-Isra ayat 81, berikut



Setelah melalui proses yang begitu panjang, akhirnya pada 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Moh Hatta memproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia. Namun ternyata pemilihan tanggal tujuh belas oleh Ir. Soekarno memiliki makna yang sangat erat dengan ajaran Islam.
Pada tanggal 17 Ramadhan Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan Al-Qur'an kepada Nabiyullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Begitu juga dengan jumlah bilangan rakaat sholat fardhu dalam sehari semalam yang berjumlah 17.
Ini membuktikan bahwa Islam ada dibalik berdirinya negara Indonesia ini.

Douwes Dekker pernah mengatakan: "Kalau tidak ada semangat Islam di Indonesia,sudah lama kebangsaan yang sebenarnya lenyap dari Indonesia"

Tak hanya itu, lini depan pasukan Indonesia juga dipimpin oleh ulama-ulama besar seperti Jenderal Soedirman dan Bung Tomo. Indonesia patut bersyukur karena dari awal kita telah memiliki landasan orang-orang yang memiliki sifat nasionalis-santri. Sifat tersebut telah dibuktikan oleh Bung Tomo yang mengatakan "Kita bersyukur Allah telah mengajarkan kita untuk bertakbir" karena dengan takbir yang dipimpin oleh Bung Tomo, bambu runcing dapat mengalahkan senjata otomatis dari lawan.

Sebagai umat Islam dan warga negara yang baik kita dituntut untuk melaksanakan pendidikan bela negara. Karena mencintai tanah air juga merupakan salah satu dari iman dan ibdah.

Rabu, 10 Juli 2013

Lupa Baca Niat Saat Hendak Berpuasa, Sah Kah Puasanya?

Assalamu'alaykum

NIAT adalah i'tikad tanpa ragu untuk melaksanakan amal. Dalam hal puasa Ramadan, kapan saja terbersit dalam hati di waktu malam bahwa besok adalah Ramadan dan akan berpuasa, itulah niat (al-Fiqh al-Islami, III, 1670).

Terus bagaimanakah jika terlupakan padahal malam itu juga makan sahur? Apakah sahur dapat dianggap sebagai niat?



Imam Syafi'i berpendapat, makan sahur tidak dengan sendirinya dapat menggantikan kedudukan niat, kecuali apabila terbersit (khatara) dalam hatinya maksud untuk berpuasa. (al- Fiqh al-Islami, III, 1678).

Menurut mazhab lain ada keterangan tambahan. Jika sahur dilakukan pada waktunya (lewat tengah malam), tanpa niat pun dinilai cukup. Namun, jika makan dan minum di luar waktu sahur (sebelum tengah malam), diperlukan niat berpuasa untuk esok hari.

Masalahnya, seringkali seseorang makan sahur dalam keadaan belum sadar. Karena dikhawatirkan sama sekali tidak terbersit di hatinya keinginan untuk berpuasa.
Sabda Rasulullah SAW: "Sahnya suatu amal bergantung pada niat. Setiap orang akan mendapatkan balasan dari apa yang ia niatkan." (HR Bukhari)

Untuk keabsahan niat menurut jumhur ulama ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Niat dilakukan pada waktunya, yaitu antara magrib dan menjelang subuh.
2. Menentukan niat untuk puasa wajib, bukan sunah atau puasa dengan maksud lain. Dalam konteks Ramadan, dengan sendirinya puasa wajib.
3. Memastikan niat untuk satu jenis puasa. Misalnya puasa Ramadan.
4. Niat dilakukan setiap hari. 

Kecuali kalau dia baru mendengar kabar hilal Ramadan di pagi hari. Ketika itu dia hendak puasa maka puasanya sah.

[Al- Mughni: 3/7, Al-Majmu': 6/289-290, An-Nail: 4/196, dan Al- Muhalla no. 728]
Oleh karena itu, di awal Ramadan, dibolehkan berniat puasa sebulan penuh, di samping berniat setiap malamnya. (Al-Mughni: 3/9, Al-Majmu': 6/302, Kitab Ash-Shiyam: 1/198-199, Asy-Syarhul Mumti': 6/369, dan At-Taudhih: 3/151), supaya ketika lupa maka dapat teratasi dengan niat puasa sebulan penuh.

Hukum makan sahur adalah sunnah berdasarkan hadits Rasulullah saw. Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sahurlah kalian karena sesungguh dalam sahur terdapat barakah." Hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda: "Mintalah tolong (kekuatan) dari makan sahur untuk berpuasa di siang hari dan dengan qoilulah (tidur sebentar di siang hari) untuk melaksanakan qiyamullail di malam hari." Hadits riwayat Hakim - disohihkan Hakim (al mustadrak 1/425), dan Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (Shohih Ibnu Huzaimah 7/211).

Sumber gambar: scientificamerican.com

Selasa, 09 Juli 2013

Kiat Dalam Memilih Teman Bergaul

Assalamu'alaykum

Masa muda adalah masa penuh dengan suka cita. Belajar banyak hal untuk kehidupan masa depan, nongkrong bareng dengan teman-teman sebaya, juga mulai merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta.
Terlepas dari berbagai kenikmatan dunia di masa muda, ternyata masa-masa ini juga menjadi masa yang rawan dan dapat berakibat fatal apabila kita tidak mengatur pola pergaulan kita.

Jika pada masa ini pergaulan tidak dijaga, niscahya masa depan si anak akan suram. Mungkin bukan suram secara duniawi, akan tetapi secara akhirat.

Pada masa ini para remaja diwajibkan untuk menyaring teman bergaul mereka, jika salah dalam memilih teman dapat menjerumuskan si anak ke lubang hitam kemaksiatan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang  itu tergantung agama temannya maka hendaknya salah seorang diantara kalian melihat bersama siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud no. 4833 Ahmad, Tirmidzi no. 2379 dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman), (Hadist ini hasan sebagaimana dalam Al Misykah no. 5019.)
Lalu bagaimana kriteria teman yang baik untuk pergaulan?

Ibnu Al-Jauzi telah mengajarkan kepada kita tentang lima kriteria dalam memilih teman bergaul, diantaranya:


Pertama, pilihlah teman yang berakal. Janganlah kita bergaul dengan teman yang kurang sehat dan kurang berakal akhlaknya.

Yang kedua, berakhlaq baik. Jangan memilih teman yang cerdas dan berakal tapi aqidah dan akhlaq nya buruk. Yang ada kita nanti malah akan terjerumus ke dalam lingkungan maksiat.


Ketiga, pilihlah teman yang bertaqwa dan bukan orang fasik. Karena orang fasik yang tidak taat kepada Tuhannya itu tidak dapat dipercaya, sebab tidak tertutup kemungkinan Ia akan berbuat jahat kepada temannya tanpa memperdulikan pertemanan tersebut.
Allah Azza Wa Jalla berfirman pada Q.S Az-Zukhruf : 67


Keempat, Ia berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunah. Alangkah baiknya jika kita memiliki teman seorang ahli ibadah.

Kelima, tidak ambisius terhadap semua. Utamanya tidak ambisius terhadap segala hal yang berbau duniawi.

Semoga kita semua ditunjukan oleh Allah jalan yang lurus, jalan yang diridhoi-Nya untuk dapat bersosialisasi dengan orang-orang yang bertakwa. Aamiin

Mengajak Mengaji Tanpa Menggurui-Wali Abatatsa

Assalamu'alaykum

Belajar mengaji memang perlu diajarkan kepada anak sejak dini. Namun sekarang ini banyak anak muda yang terlihat tidak antusias lagi dalam belajar membaca dan mengkaji Al-Qur'an.

Tidak seperti kebanyakan group band anak muda yang selalu membawakan lagu-lagu tentang cinta, Wali band yang terbentuk dari persaudaraan selama di pondok pesantren giat melakukan dakwahnya melalui lagu-lagu yang mereka bawakan.

Salah satunya lagu yang berjudul Abatasa, seperti lagu-lagu Wali band yang lain yang enak didengar dan liriknya mudah dipahami. Lagu ini juga mengajak kepada semua kalangan untuk belajar mengaji akan tetapi jauh dari kesan menggurui.

Bagi sahabat yang ingin mendengarkan senandung indah dari Wali band-Abatasa, silakan download secara gratis

Via MediaFire [Download]

Bersihkan Hati Menyambut Ramadhan 1434 Hijriah

Assalamu'alaykum

Tak terasa bulan ramadhan tahun ini telah tiba, alhamdulillah kita masih diberi kesempatan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala untuk dapat berjumpa dengan bulan penuh berkah ini.
Banyak yang orang nantikan di bulan ini, mulai dari banyaknya makanan di bulan ini, sampai banyaknya pahala yang dapat diperoleh.

Namun terlepas dari itu semua, masih banyak orang-orang yang kurang antusias menyambut bulan suci ini, terlebih dalam hal rohaniah dan batiniah. Masyarakat berbondong-bondong untuk menyambut ramadhan hanya dari segi duniawi saja. Sehingga banyak orang-orang yang kurang siap secara rohani dan batinnya dalam menyambut bulan ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda:
"Banyak diantara umatku yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya lapar dan dahaga"
Maka seharusnya di dalam menyambut serta melaksanakan ibadah di bulan ramadhan ini kita berlomba-lomba untuk merenovasi diri. Saatnya untuk menghandle nafsu, dan bukannya dihandle nafsu. Saatnya untuk tingkatkan ibadah, kurangi maksiat. Agar nantinya kita menjadi orang yang menang secara lahir maupun batin.

Allah Subhanahu wa ta'ala berFirman dalam sebuah hadist qudsi, yang berbunyi
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Sesunguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya. Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi." 
Begitu banyaknya fadhilah/keutamaan dari puasa. Diantaranya adalah tubuh menjadi sehat, namun jangan jadikan ibadah puasa hanya sekedar ibadah lahiriah saja, melainkan juga dengan ibadah batiniyah. Jadikan bulan puasa sebagai momentum meraih kemenangan lahir batin dan terus renovasi diri agar diri kita jauh lebih baik dari sebelumnya.

Semoga kita masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk menemui bulan ramadhan selanjutnya. Aamiin

Sabtu, 06 Juli 2013

Tahlili Saja Mayitmu Sampai Tujuh Hari, No Problem!



Assalamu'alaykum

Jika ada di antara umat Islam, yang benar-benar penganut Ahlus sunnah wal jamaah, tengah mendapatkan musibah ditinggal wafat oleh anggota keluarganya, maka hendaklah handai taulan mayit itu mengamalkan ajaran para Shahabat Nabi SAW dan para Tabi’in, yaitu mentahlili mayitnya itu selama 7 hari.

Adapun salah satu ajaran para Shahabat dan para Tabi’in itu telah diriwayatkan oleh Imam Suyuthi Rahimahullah dalam kitab Al-Hawi li al-Fatawi-nya, beliau mengatakan bahwa Imam Thawus Attabi’i berkata: “Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia itu difitnah (diuji) dalam kuburannya selama 7 hari, karena itu mereka (para shahabat Nabi SAW) menganjurkan (bersedekah) memberi makanan atas nama para mayit itu pada hari-hari tersebut “.

Dalam riwayat lain disebutkan: Dari Ubaid bin Umair beliau berkata: “Dua orang yakni seorang mukmin dan seorang munafiq memperoleh fitnah kubur. Adapun seorang mukmin maka ia difitnah (diuji) selama tujuh hari, sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat puluh hari“. Menurut Imam Suyuthi, para perawinya adalah shahih. (al-Hawi) li al-Fatawi, juz III hlm. 266-273, Imam As-Suyuthi).

Adapun, sebagaimana dimaklumi oleh umat Islam, bahwa sedekah itu sendiri dalam pandangan syariat adalah bervariatif, sebagaimana disebut dalam sabda Nabi SAW:

“Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian sesuatu yang kalian bisa sedekahkan? Sesungguhnya setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan pada kemaluan kalian juga terdapat sedekah.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah orang yang mendatangi syahwatnya di antara kami juga akan mendapatkan pahala?” Beliau menjawab, “Bagaimana menurut kalian jika dia menyalurkan syahwatnya pada sesuatu yang haram, apakah dia akan mendapat dosa? Maka demikian pula jika dia menyalurkannya pada sesuatu yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah RA beliau berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Adapun dalam kegiatan tahlilan itu sendiri mencakup pembacaan surat Yasin seperti yang diperintahkan oleh Nabi SAW: Bacakanlah surat Yasin untuk mayit kalian. (HR. Abu Dawud).

Kemudian membaca kalimat thayyibah seperti: Tahlil, Takbir, Tahmid, Hasbana, Hauqala, Istighfar, Shalawat Nabi, serta doa-doa untuk kebaikan mayit, Semua amalan ini termasuk dalam kategori sedekah yang dianjurkan oleh Nabi SAW sebagai ibadah sunnah.

Belum lagi, keluarga yang ketempatan dalam kegiatan tahlilan rutin di kampung-kampung, atau para tetangga dari keluarga yang terkena musibah, umumnya ikut mengeluarkan sedekah berupa suguhan bagi para pelayat, yang mana amalan ini juga termasuk sunnah bagi umat Islam.

Jadi menentukan tahlilan untuk mayit dalam keadaan apapun, serta dalam waktu kapanpun, khususnya memilih waktu pada hari ke 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 itu bukanlah tradisi Hindu seperti yang dituduhkan oleh kaum Wahhabi, namun telah dicontohkan dan diamalkan oleh para Shahabat dan para Tabi’in sebagaimana tersebut di atas.

Sumber : KH. Lutfi Bashori

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1433 H Jatuh Pada 9 Juli 2013

Muhammadiyah menetapkan awal bulan Ramadhan 1434 Hijriyah, jatuh pada Selasa 9 Juli 2013. Penetapan ini atas dasar hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

"Kami tetapkan bahwa 1 Ramadhan bertepatan dengan Selasa Wage 9 Juli besok," terang Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid, Prof Yunahar Ilyas, di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta, Kamis (13/6/2013).

Penetapan awal Ramadhan ini, lanjutnya, kemungkinan akan sehari lebih awal dengan perhitungan yang dilakukan pemerintah dan organisasi Nahdlatul Ulama. Hanya saja, diperkirakan perhitungan jatuhnya 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri akan sama, yaitu 8 Agustus 2013.

Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Oman Faturahman menjelaskan, ijtimak jelang Ramadhan 1434 H akan terjadi pada Senin 8 Juli 2013 pukul 14.15. Saat itu, tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta mencapai -07 derajat 48 menit.

Pada saat matahari terbenam tanggal 8 Juli itu, sebagian wilayah barat Indonesia hilal sudah wujud. Namun di sebagian wilayah timur belum wujud. Dengan demikian, garis batas wujudul hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi menjadi dua bagian.

Sedangkan ijtimak jelang Syawal 1434 H terjadi Rabu 7 Agustus 2013 pukul 04.52. "Saat itu hilal sudah wujud dan di seluruh Indonesia saat matahari terbenam, bulan sudah berada di atas ufuk," jelas Oman.


Sementara, untuk 1 Zulhijah 1434 H ditetapkan Majelis Tarjih dan Tajdid jatuh pada Minggu 6 Oktober 2013. Ijtimak jelang Zulhijah terjadi pada Sabtu 5 Oktober mendatang pukul 07.36. Hari Arafah pada 9 Zulhijah ditetapkan 14 Oktober 2013 dan Idul Adha ditetapkan sehari berikutnya atau 15 Oktober 2013

Hindari Empat Kesalahan Dalam Sholat Berjama'ah Ini

Assalamu'alaykum

Bulan Ramadhan sebagai sarana untuk melatih diri membiasakan perbuatan-perbuatan baik, juga merupakan waktu yang baik untuk memperkaya keilmuan kita baik agama, maupun pengetahuan umum. Meningkatkan ibadah melalui shalat berjama’ah di masjid adalah salah satu cara mengisi Ramadhan yang mulia dengan penuh kebaikan. 

Tahukah sahabat, beberapa kesalahan yang sering terjadi pada shalat berjama’ah?





1.    Mendahului Gerakan Imam
Mendahului gerakan imam ketika kita menjadi makmum bukan hanya tidak boleh, namun sangat tidak boleh dan bisa dikategorikan tindakan bodoh seperti perumpamaan seekor keledai.
Ketika shalat berjama’ah, Imam lah yang menjadi pemimpin. Sudah semestinya kita bergerak setelah imam bergerak. Contoh, ketika Imam masih tegap berdiri dan belum memberi isyarat gerakan selanjutnya, sobat sudah bersiap untuk bersujud, atau bahkan membungkukkan badan terlebih dahulu.

2.    Shaf / Barisan
Shaf shalat berjama’ah hendaknya lurus dan rapat. Itu juga merupakan tujuan Imam memberi peringatan untuk meluruskan, serta merapatkan barisan. Namun yang kita temukan, seringkali barisan shalat berjama’ah tidak rapat dan jarang-jarang. Dalam riwayat HR Muslim dan Ahmad, bahkan dikisahkan bahwa kerapatan barisan shalat berjama’ah itu mempengaruhi bersatunya umat Islam. Dikatakan bahwa barisan shalat yang tidak rapat, bisa memunculkan perselisihan antar umat dalam jangka panjang.
Fenomena ini tidak lepas dari minimnya pengetahuan-pengetahuan dasar yang dimiliki generasi muda hingga orang tua. Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk-Nya agar semakin sempurna ibadah kita. Aamiin

3.    “Aamiin”
Bisa jadi ada di antara anggota jama’ah shalat yang menyepelekan ucapan “Aamiin” ketika shalat. Padahal, saat Imam mengucapkan “Aamiin”, jama’ah juga diisyaratkan untuk menirukan dan berkata “Aamiin”. Hal ini juga tersebut dalam sebuah riwayat Hadits Bukhari Muslim. Bahwasanya jika Imam mengucapkan Aamiin, dan diikuti jama’ah, maka diampuni dosa-dosanya.

4.    Posisi Jama’ah
Kesalahan posisi jama’ah yang umum terjadi adalah jika shalat jama’ah hanya dengan satu makmum, posisi makmum berada di belakang imam atau sebelah kiri imam. Hal ini ditegaskan dalam HR. Bukhari Muslim tentang kisah Abdullah bin Abbas ra.

Di mana posisi yang dianjurkan? Posisi yang diisyaratkan jika melakukan shalat berjama’ah dua orang termasuk imam dan makmum, adalah posisi makmum berada di sebelah kanan imam. “Wallahu A’lam Bishawab” Semoga Allah senantiasa menuntun jalan kita, agar persatuan dan kesatuan umat Islam terutama di Indonesia terjalin dengan tali yang kokoh. Aamiin

Rabu, 05 Juni 2013

Download Ebook Ilmu Nahwu

Assalamu'alaykum

Download Ebook Ilmu Nahwu - Bagi antum/antuna yang ingin belajar mengenai bahasa arab/lughotul arob, kali ini kami akan berbagi ebook khusus untuk pemula.

Dalam ebook ini dijelaskan macam-macam jenis kata dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Silakan di download dan semoga bermanfaat.

Download via MediaFire [ Download ]

Hukum Mendengarkan Musik di Mata Islam

Assalamu'alaykum



Hukum Mendengarkan Musik di Mata Islam - Musik menjadi salah satu hal yang hampir semua orang menyukainya. Jenis-jenisnya pun beragam: mulai dari pop, jazz, rock, hardcore, hadroh, sampai dangdut.
Musik tanpa lagu disebut instrumental, musik jenis ini memiliki daya pikat tersendiri untuk menenangkan jiwa. Namun musik dengan syair-syair indah juga tak kalah memikat. Dengan kefasihan penyanyi dan suara yang merdu, musik dan lagu tersebut sering menjadi tempat mencurahkan perasaan.

Terlepas dari keindahan musik dan lagu itu, terdapat perdebatan antara beberapa ulama dan golongan. Ada golongan yang menyatakan musik itu haram untuk didengar, namun ada juga yang menyatakan bahwa musik boleh saja didengar dengan menggunakan alat-alat musik modern seperti: piano, gitar, dll. Dari dua pendapat tadi, yang paling selamat adalah menurut pendapat yang tidak membolehkan.
Adapun jika antum/antuna ingin mengikuti pendapat yang membolehkannya, ada beberapa catatan yang harus diperthatikan. Antara lain:

1. Lagu yang didengar harus bernuansa Islami
2. Lirik lagu harus membawa kita ke jalan ketakwaan kepada Allah
3. Syair dan lirik tidak mengarah ke hal-hal berbau cinta, karena dengan begitu akan menjerumuskan kita ke lubang nafsu.
4. Syair dan lirik tidak mengarah ke hubbud dunya.

Jika syair dan liriknya berisi tentang cinta dan hubbud dunya, sangat jelas tidak diperbolehkan apapun jenis musik dan alat musiknya.

Sekarang ini kita patut untuk prihatin terhadap dunia musik Indonesia. Para anak kecil sudah disuguhi dengan lagu-lagu cinta, terlebih yang membawakan juga anak seumuran mereka. Seharusnya masa-masa kecil menjadi masa-masa emas dengan belajar menanamkan kepribadian dan akhlaq Rasulullah SAW.
Sementara itu, penyanyi remaja yang membawakan lagu-lagu religi seperti Mayada Qeef, Sulis, dan penyanyi lain seperti di anak tirikan. Sudah tidak banyak lagi beredar album-album religi mereka.
Dengan munculnya putri sulung Uje, Adiba. Diharapkan Adiba mampu memikat masyarakat dengan lagu religi yang dibawanya.

Jadi silahkan mengambil keputusan untuk mengikuti pendapat yang mana. Penulis pribadi lebih memilih pendapat yang membolehkan musik dan nyanyi-nyanyian dengan beberapa catatan diatas. Karena menurut penelitian, musik dapat menenangkan jiwa dan memiliki fadhilah-fadhilah lain.

Wallahu a'lam bishshowab

Senin, 06 Mei 2013

Mengapa Harus di Khitan?


Assalamu'alaykum

Di negara-negara yang  mayoritas penduduknya adalah Muslim, khitan memang menjadi hal yang biasa dilakukan bagi anak laki-laki atau pun laki-laki dewasa yang belum melakukannya.
Sementara bagi bayi perempuan, khitan bersifat anjuran dan utama jika melakukannya. Dulu, metode khitan menggunakan cara pemotongan konvensional, namun kini telah banyak teknologi canggih yang membantu mempercepat prosesnya.

Anjuran untuk khitan bagi laki-laki memang tidak tertuang dalam Al-Qur’an, namun berdasarkan historisnya, ternyata prosesi yang disebut sirkumsisi dalam bahasa ilmiah ini sudah dilakukan turun-temurun sejak jaman Nabi Ibrahim A.S.

Tak pelak, khitan menjadi hal yang utama bagi laki-laki Islam. Bahkan dalam Hadist Nabi salallahu'alihiwasalam menjelaskan:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: "Di antara kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepadaku adalah, aku dilahirkan dalam keadaan sudah dikhitan, karena itu tidak ada orang yang melihat aurat/kemaluanku".(HR. al- Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn Asakir,  diriwayatkan dari Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Abu Hurairah. menurut Diya^ al Maqdisi, hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih, juga mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa is al Kubra, Jlid.1, hal. 90-91)

Tak hanya itu, hadist tentang khitan pun diperkuat dalam Shahih Bukhari 5283 sebagai berikut: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "(Sunah) fitrah itu ada lima, yaitu; khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, mencukur kumis dan memotong kuku." (HR. Al-Bukhary & Muslim)

Jika dilihat dari segi kesehatan, ternyata khitan  memberikan banyak manfaat. Di antaranya adalah orang yang dikhitan memiliki risiko terjangkit infeksi yang lebih kecil, bahkan terhindar dari penyakit kanker penis.

Tak hanya itu, khitan juga dapat mencegah seseorang terjangkit virus pappiloma (HPV) dan mencegah tertular virus HIV-AIDS. Secara anatomi, saat buang air kecil, kuman dan kotoran akan terbawa.

Pada pria, kuman dan kotoran itu akan menumpuk di bawah kulit kepala penis dan lama-lama akan berkembang di sana. Jika kepala penis ini dipotong, kuman dan kotoran itu akan terbuang bersama urine yang keluar. Itulah sebabnya Sobat Lebaran perlu untuk melakukan khitan karena selain utama bagi agama, juga baik untuk kesehatan.

Sabtu, 04 Mei 2013

Taqwa dengan Sebenar-benar Taqwa

Assalamu'alaykum

"Yaa ayyuhalladzi na amanu ittaqullaha khaqqotuqotihi, wa laa tamu tunna illa wa antum muslimun"
Kalimat tersebut mungkin sudah sangat familiar bagi para ikhwan yang rajin menghadiri majelis Jum'at
Ayat ke 102 dari surah Ali Imran tersebut berwasiat kepada para orang beriman untuk  bertaqwa dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah sekali kali mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Dari ayat tersebut kita dapat menemukan makna tersirat, betapa pentingnya taqwa itu. Kita harus senantiasa bertaqwa, karena taqwa kunci dari segala amal ibadah.
Taqwa sendiri hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman, pada awal ayat Allah SWT menyeru kepada orang orang yang beriman dengan seruan "Yaa ayyuhalladzi na amanu, ittaqullaha khaqqotuqotihi," yang berarti "Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah dengan taqwa yang sebenar benarnya"
Pada penggalan selanjutnya "wa laa tamu tunna illa wa antum muslimun" dengan makna "dan janganlah kamu sekali-kali mati melainkan dalam keadaan beragama Islam"

Pada suatu hari yang panas saat Khalifah Umar ibn Khattab mengadakan perjalanan dari Madinah ke Mekkah. Ditengah-tengah Gurun Sahara beliau menjumpai seorang anak laki-laki kecil yang kumuh, kotor, dan bahlul sedang menggembala kambing yang sangat banyak.
Khalifah Umar berniat untuk menguji seberapa besar taqwa bocah tersebut.

 "Hai bocah, jual lah salah satu dari domba mu kepada ku, lalu aku akan memberimu berpuluh puluh dinar untukmu" seru Umar.
Lalu bocah itu menjawab, "Wahai tuan, domba-domba ini bukan milikku. Aku hanya menggembala domba milik majikanku".
Dengan nada menggoda Umar menjawab "Kau katakan saja pada majikanmu, salah satu dari domba ini sudah mati diterkan harimau".
Bocah yang tadinya hanya menunduk, sesaat setelah mendengar perkataan Umar dia langsung menengadahkan kepalanya dan dengan tegas menjawab "Wahai tuan! Fa ainAllah?". Bocah itu berusaha menggertak Umar, dia sadar bahwa majikannya memang tidak akan mengetahui kalau kambingnya dibeli Umar, namun Allah mengetahuinya dan dia berkata "Fa ainAllah?" lalu bagaimana dengan Allah? Allah Maha Mengetahui sega;a yang diperbuat hamba-Nya.
Mendengar ucapan si bocah, Umar kaget dan terharu. Betapa besarnya taqwa bocah ini. Lalu Umar minta si bocah mengantarkannya ke rumah si majikan, disana Umar memberikan puluhan dinar untuk si majikan dan akhirnya si bocah terbebas dari status budaknya.

Sahabat se-Islam, bocah bodoh dan udik seperti itu saja sadar bahwa Allah Maha Mengetahui, betapa besar taqwa yang dimilikinya. Kita sebagai insan terpelajar seharusnya dapat membenahi taqwa kita kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa.

Semoga kisah tersebut dapat membawa kita menuju jalan ketaqwaan yang benar-benar taqwa. Aamiin

Minggu, 14 April 2013

Tips Menjelang UN

Assalamu'alaykum



Bagi para siswa kelas puncak se-Indonesia, mungkin bulan April dan Mei menjadi 'momok' yang menyeramkan. Di bulan inilah mereka menganggap detik detik penentuan bagi masa depan mereka.
Padahal sebenarnya UN hanya menjadi syarat bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, bukan menjadi penentu masa depan. Penentu masa depan adalah diri kita sendiri, UN hanya menjadi pemanis belaka.

Diantara banyak siswa ada yang memilih mempersiapkan diri dengan sibuk latihan soal-soal, mengikuti tryout yang diadakan di lembaga sana-sini, atau ada yang lebih memilih pasrah dengan apa yang dia dapat nanti. Dan ternyata menurut salah satu tim riset independent mengatakan hampir 87% siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional terlihat cemas dan paranoid. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah karena siswa terlalu banyak mengikuti tryout di lembaga-lembaga di luar dinas pendidikan. Dengan dihadapkan dengan soal-soal yang berbeda tingkat kesulitannya, siswa akan merasa semakin tertekan dan menjadi stres, takut menghadapi soal, dan mengalami paranoid dengan soal yang akan dia hadapi.

Berikut tips-tips yang dapat dilakukan sebelum Ujian Nasional:
1. Jangan terlalu dipaksakan untuk belajar. Kelola waktu dengan tepat, sesekali pergi ke luar untuk menyegarkan pikiran agar otak selalu fresh dan mudah menerima bahan yang akan dipelajari.
2. Belajar di waktu-waktu efektif. Diantaranya pada pukul 02.00 hingga menjelang subuh. Karena diwaktu ini kita otak masih fresh setelah bangun tidur dan pikiran menjadi tenang setelah melaksanakan ibadah malam tahajud.
3. Perbanyak doa. Doa menjelang Ujian Nasional
4. Jaga kesehatan. Jangan sampai di waktu ujian nanti kesehatan kita malah drop, karena akan mengurangi kefokusan kita dan semua yang sudah dipelajari akan hilang. Buyar
5. Jangan terlalu sering mengikuti tryout di luar dari yang diselenggarakan dinas pendidikan. Karena setiap lembaga penyelenggara tyout memiliki tipe soal yang berbeda beda. Hal ini akan menekan pikiran kita dan membuat siswa menjadi paranoid.
6. Tawakal, ikhtiar, qona'ah, dan ikhlas terhadap segala sesuatu yang telah kita dapati.

Semoga semua siswa diberi kemudahan dan kelanjaran dalam mengerjakan soal. Aamiin. Al-Fatihah