Minggu, 02 September 2012

Hukum Halal Bi Halal di Mata Islam

Assalamu'alaykum

Halal bihalal biasa di lakukan oleh masyarakat Indonesia setelah melaksanakan Sholat Idul Fitri. Tapi sebenarnya Halal Bihalal itu asal nya dari mana ? ataukah dari kebudayaan Indonesia atau dari syari'at agama Islam ?

Halal bihalal yang dapat ditafsirkan sebagai "minta maaf" itu sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu, bahkan Rasulullah S.A.W pernah ber halal bihalal dengan salah satu pembantunya sebanyak 70 kali selama 1 hari. Contoh lagi, sebagaimana orang jawa yang bila mereka lewat atau berjalan di depan orang mereka pasti mengucapkan "Nyuwun Sewu" yang artinya Permisi, dan orang yang di lewati pasti menjawab dengan "Nggih" yang berarti Iya atau Silakan. Tapi halal bihalal dengan cara itu adalah halal bihalal yang belum sempurna, karena yang ber-Halal baru orang yang lewat saja. Pada hakikatnya halal bihalal itu adalah memohon ampunan kepada Allah S.W.T dan juga meminta maaf dan memaafkan orang.

Sebenarnya halal bihalal tidak harus di lakukan pada saat bulan syawal saja, karena halal bihalal itu adalah minta maaf, jadi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Nahh karena ke-kreatifan para Muslim Indonesia, halal bihalal di bakukan menjadi sebuah acara jabat tangan yang dilakukan setelah sholat Idul Fitri dan bertempat di masjid.

Lalu adakah Ayat Al-Qur'an yang mengajarkan tentang halal bihalal ?
Jawabannya ADA

Lihat Firman-Nya pada Surah Ali-Imran ayat 133-134
 
Klik untuk memperbesar gambar
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa," (Ali Imran : 133)

Dan

Klik untuk memperbesar gambar
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebijakan." (Ali Imran : 134)

Kedua ayat diatas saling berhubungan satu sama lain. yang intinya kita harus segera meminta maaf kepada Allah dan kepada surga yang luas yang diperuntukan bagi orang yang bertaqwa, serta menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain.

Jadi kita tidak perlu menunggu bulan Syawal untuk saling bermaaf-maaf an, lebih cepat lebih baik. agar kita mendapatkan Surga milik Allah S.W.T.
Semoga kita semua bisa mendapatkan Syurga-Nya. Aamiin

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar, komentar yang memuat hal-hal yang memicu perdebatan tidak akan dimoderasi