Assalamu'alaykum
Sudah kita ketahui kalau pacaran itu sangat dilarang oleh agama. Berikut dalil dilarangnya pacaran
Dari Al-Quran
1. Al-Ahzab ayat 53:
“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (kebutuhan)
kepada mereka (istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam)
maka mintalah dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu
kalian dan kalbu mereka.”
2. Al-Isra`: 32
“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”
3. An-Nur ayat 30:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat.”
4. An-Nur ayat 31:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung
5. Al-Ahzab: 32
“Maka janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam) berbicara dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang
memiliki penyakit dalam kalbunya menjadi tergoda dan ucapkanlah
perkataan yang ma’ruf (baik).”
6. Al Ahzab : 53.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah
Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak
menunggu-nunggu waktu masak (makanannya) tetapi jika kamu diundang maka
masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik
memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan
mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar),
dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta
sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah
dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan
hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak
(pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat.
Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”
Dari Al Hadits
1. “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni)
di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan
kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena
sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.”
(HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)
2. “Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih
berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.”
(Muttafaqun ‘alaih, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)
3. “Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita.” Seorang lelaki
dari kalangan Anshar berkata: “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat
suami? ” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Mereka adalah kebinasaan.” (Muttafaq ‘alaih, dari ‘Uqbah bin ‘Amir
radhiyallahu ‘anhu)
4. “Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita,
kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu‘Abbas.R.A)
5. “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan
sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai
mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)
6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu:“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam
bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya
adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan)
zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya
adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka
kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”
7. “Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian
ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh
wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi
dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh
Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)
8. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak. Demi Allah, tidak
pernah sama sekali tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyentuh tangan wanita (selain mahramnya), melainkan beliau membai’at
mereka dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” (HR. Muslim)
9. Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma,
dia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau
bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.”
10. ” Janganlah kalian masuk ke tempat wanita. ‘Lalu seseorang dari
kaum Anshar berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai
ipar?’. Beliau menjawab, “Ipar itu maut (menyendiri dengannya bagaikan
bertemu dengan kematian)”. (Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaih)
11. Ath-Thabrany mentakhrij sebuah hadits. “Janganlah kamu sekalian
berkhalwat dengan wanita. Demi diriku yang ada dalam kekuasaan-Nya,
tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita melainkan
syetan akan masuk di antara keduanya. Lebih baik seorang laki-laki
berdekatan dengan babi yang berlumuran tanah liat atau lumpur daripada
dia mendekatkan bahunya ke bahu wanita yang tidak halal baginya”.