Sabtu, 24 Maret 2012

Keutamaan membaca Rattib

Assalamu'alaikum Wr. Wb..
Alhamdulillahirrabil alamin kita masih diberi kesempatan untuk menulis dan membaca posting kali ini. Kali ini saya akan sedikit memberi informasi mengenai Keutamaan Membaca Rattib. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Sayyidina Al-Musthofa Muhammad S.A.W, dan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan Insya Allah kita juga akan mendapatkan syafa'atnya di hari akhir nanti. Amin.



Ini adalah tausiyah dari Al-Habib Munzir Al-Musawa pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2011 jam 21.30 WIB. Saya selaku penulis mohon maaf sebeumnya jika ada kesalahan dalam mengetik postingan ini, karena kesalahan adalah milik kita sebagai pendosa yang zina dan kebearan hanya dimiliki oleh Allah S.W.T.

Saya (Munzir) mengisahkan :
"Saat saya masih belajar di Tarim Hadramaut, ada seorang ulama yang lembut hatinya yaitu Al-Habib Syech Al-Kaff. Beliau adalah seorang saudagar kaya di masanya. Walaupun beliau kaya, Beliau tetap ber-Tawadu dan selalu merendah dan tak lupa mengeluarkan zakat untuk hartanya setiap hari, dan selain itu Beliau pun juga sering membaca Rattib setiap pagi dan sore juga mengamalkan suatu zikir dari ratib al-haddad yaitu : "Kami rela Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai Nabi kami"
Suatu hari Habib Syech Al-Kaff membeli gula dari Singapore lalu ada seorang kusir yang memberikan telegram kepada beliau, isi telegram tersebut adalah "KAPAL YANG MEMBAWA GULA ANDA TENGGELAM DIMAKAN OMBAK" lalu beliau tersenyum mendengar berita itu dan berkata "KAPAL YANG MEMBAWA GULA-GULA KU TIDAK TENGGELAM, ITU KAPAL YANG TENGGELAM ADALAH KAPAL LAINNYA" dan kusir itu tertawa sembari berkata "MANA MUNGKIN PAK, SAYA SENDIRI SUDAH MENINJAUNYA LANGSUNG DAN BAPAK MASIH TIDAK PERCAYA" lalu Habib Syech Al-Kaff berkata "LIHAT SAJA SETELAH 2 MINGGU, KAPAL YANG MEMBAWA GULA GULA KU MERAPAT DI PELABUHAN"

Setelah dua minggu, bener apa yang di katakan Habib Syech Al-Kaff bahwa kapal yang membawa gulanya tidak apa apa dan tidak tenggelam, semuanya selamat, dan kusir itu kaget dan berkata "KENAPA BISA SEPERTI INI?? APA YANG BAPAK AMALKAN??" lalu Habib Syech Al-Kaff menjawab "SAYA SUDAH MENGELUARKAN ZAKAT MAL SAYA SETIAP HARI DAN SERING BERDZIKIR DI SORE DAN PAGI HARI YAITU MEMBACA RATTIB, MAKANYA SAYA TENANG DAN TIDAK GELISAH SEMUANYA ADALAH MILIK ALLAH. SAYA KAMU DAN SEMUA CIPTAANNYA INI MILIKNYA DAN KAPANPUN BOLEH IA AMBIL, YANG PENTING KITA PUNYA BEKAL UNTUK MENGHADAPNYA DAN SELALU BERSYUKUR KEPADANYA" dan kusir itupun menangis dan kembali ke jalan yang benar.

Subhanallah ini adalah kisah yang membuat kita akan selalu dekat kepada-Nya dengan lebih banyak berdzikir kepada-Nya dan dari kisah ulama yang berserah diri kepada Allah dengan zakat dan selalu membaca rattib diperjelas dengan sedikit saya ambil dari Rattibul Haddad karangan Izzatul Islam Alimam Abdullah bin Alwi Al-Haddad : "Kami rela Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai Nabi kami" (3x)
Imam Nawawi dalam kitabnya " Al Adzkar" meriwayatkan hadist dari kitab "Sunan At Turmudzi" dari Tsauban R.A bahwa Nabi bersabda, "Barangsiapa pada petang hari mengucapkan RADHINA BILLAHI RABBA, WABIL ISLAMI DINA, WABI MUHAMMADDIN NABIYYA, niscahya Allah akan ridha kepadanya. Abi Said Al Khurdi meriwayatkan dari Tsauban bahwa Nabi bersabda "Barangsiapa mengucapkannya maka ia akan dimasukkan ke dalam surga. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi berkata kepada Abi Said, "Wahai Abi Said, barangsiapa yang rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Nabinya, niscahya ia akan dimasukkan ke dalam surga". Disebutkan dalam hadist lainnya bahwa Nabi bersabda "Barangsiapa mengucapkan Radhina billahi Rabba, wabil Islami dina, wabi Muhammaddin Nabiyya berarti ia telah merasakan kelezatan iman"

Semoga kisah nyata ini memberikan kiat semangat hidup dan selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan dzikir. Sekian informasi dari saya, mohon maaf atas segala kesalahan dalam mengetik. Barakallahufikum.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb..

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar, komentar yang memuat hal-hal yang memicu perdebatan tidak akan dimoderasi