Muhammadiyah menetapkan awal bulan Ramadhan 1434 Hijriyah, jatuh
pada Selasa 9 Juli 2013. Penetapan ini atas dasar hisab hakiki wujudul
hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP)
Muhammadiyah.
Sementara, untuk 1 Zulhijah 1434 H
ditetapkan Majelis Tarjih dan Tajdid jatuh pada Minggu 6 Oktober 2013.
Ijtimak jelang Zulhijah terjadi pada Sabtu 5 Oktober mendatang pukul
07.36. Hari Arafah pada 9 Zulhijah ditetapkan 14 Oktober 2013 dan Idul
Adha ditetapkan sehari berikutnya atau 15 Oktober 2013
"Kami tetapkan bahwa 1 Ramadhan
bertepatan dengan Selasa Wage 9 Juli besok," terang Ketua PP
Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid, Prof Yunahar Ilyas, di Kantor PP
Muhammadiyah Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta, Kamis (13/6/2013).
Penetapan awal Ramadhan ini,
lanjutnya, kemungkinan akan sehari lebih awal dengan perhitungan yang
dilakukan pemerintah dan organisasi Nahdlatul Ulama. Hanya saja,
diperkirakan perhitungan jatuhnya 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri
akan sama, yaitu 8 Agustus 2013.
Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid
PP Muhammadiyah, Oman Faturahman menjelaskan, ijtimak jelang Ramadhan
1434 H akan terjadi pada Senin 8 Juli 2013 pukul 14.15. Saat itu, tinggi
bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta mencapai -07 derajat 48
menit.
Pada saat matahari terbenam tanggal 8
Juli itu, sebagian wilayah barat Indonesia hilal sudah wujud. Namun di
sebagian wilayah timur belum wujud. Dengan demikian, garis batas wujudul
hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi menjadi dua bagian.
Sedangkan ijtimak jelang Syawal 1434 H
terjadi Rabu 7 Agustus 2013 pukul 04.52. "Saat itu hilal sudah wujud
dan di seluruh Indonesia saat matahari terbenam, bulan sudah berada di
atas ufuk," jelas Oman.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar, komentar yang memuat hal-hal yang memicu perdebatan tidak akan dimoderasi